Wednesday, June 15, 2011

“PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001-2000”

“PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001-2000”
TUGAS MAKALAH MANAJEMEN MUTU
RIZAL UMAR
223 307 007
STMT TRISAKTI

Daftar Isi



A. Sistem Manajemen Mutu: Antara Kebutuhan dan Keharusan…………………………. hal. 1
1. Sistem Manajemen Mutu: Antara Kebutuhan dan Keharusan…………………….. hal. 1
2. Standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000,……………………………………… hal. 2
B. Mutu, …………………………………………………………………………………………………………………………. hal. 2
1. Mutu penting bagi Organisasi, …………………………………………………………………………….. hal. 2
2. Proses Sertifikasi, …………………………………………………………………………………………………. hal. 3
C. Sistem Manajemen Mutu, ………………………………………………………………………………………….. hal. 4
1. Langkah-langkah dasar menerapkan ISO, …………………………………………………………….. hal. 4
D. Standarisasi Sistem Mutu, ………………………………………………………………………………………….. hal. 6
1. Manfaat yang dapat diambil Penerapan Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2000, ……………………………………………………………………………………………………. hal. 6
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sertifikasi sistem Manajemen
ISO 9001:2000, ……………………………………………………………………………………………………. hal. 6
E. Kesimpulan, ……………………………………………………………………………………………………………… hal. 9
F. Daftar Pustaka, …………………………………………………………………………………………….. hal.10

















Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000

A. Penerapan Sistem Manajemen Mutu

1. Sistem Manajemen Mutu: Antara Kebutuhan dan Keharusan
Tantangan global yang dihadapi dunia tidak dapat dihindari baik sector pemerintah maupun swasta, mau tidak mau semua pihak dituntut untuk mempersiapkan diri untuk mampu bertahan (survive) dalam menghadapi kondisi tersebut. Seiring dengan globalisasi ini, standarisasi manajemen telah menjadi isu utama lebih khusus lagi standarisasi sistem manajemen mutu.Untuk itu, suatu lembaga baik pemerintah maupun swasta perlu menyiapkan kerangka sistem mutu lembaganya kearah yang diinginkan sesuai dengan sasaran atau tujuan akhir yang ditetapkan oleh lembaga tersebut, dalam pengertian bahwa tujuan atau sasaran mutu dari sautu lembaga mampu mencapai kesesuaian dengan keinginan yang diharapkan dari pelanggan atau mitra kerja lembaga tersebut.
Menggapai isu tersebut diatas,salah satu standar sistem manajemen mutu yang telah berkembang di Negara maju dan bahkan di Negara-negara berkembang adalah ISO 9001-2000. Standar ini merupakan sarana atau sebagai alat untuk dapat mencapai tujuan mutu dalam menerapkan Total Quality Control yang diharapkan mampu menjawab perkembangan globalisasi ini dimana tujuan akhirnya adalah mencapai efektifitas dan efesien sauatu organisasi. Standar ini merupakan salah satu standar yang diakui secara internasional, yang selanjutnya sudah diadopsi oleh Indonesia menjadi SNI 19-9001-2000.


2. Standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-2000
Merupakan suatau hal yang dianggap masih relative baru Indonesia. Namun karena tuntutan masyarakat serta kondisi yang ada, Nampak perkembangan penerapan standar ini pada organisasi-organisasi di Indonesia menunjukkan angka yang cukup signifkan. Hal ini menunjukkan vabhwa standar ini sudah mulai akrab dan diakui manfaatnya bagi suatu organisasi.
bererapa tahun lalu, dari hasil riset sebuah lembaga di Amerika Serikat diketahui bahwa lebih dari 50% produk dan komponen yang dihasilkan oleh perusahaan mempunyai cacat atau kerusakan, dan untuk perusahaan yang bergerak di bidang teknologi tinggi, otomotif, dan aerospace angkanya lebih mencengangkan lagi yaitu mencapai lebih dari 75%. Komisi Keselamatan Produk Konsumen Amerika bahkan memperkirakan bahwa kematian, kecelakaan, dan kerusakan yang ditimbulkan akibat pemakaian produk konsumen yang tidak sempurna telah membebani negara lebih dari 700 miliar dolar per tahunnya.
Berdasarkan fakta-fakta tersebut maka tidak mengherankan jika perusahaan-perusahaan saat ini berusaha keras untuk menerapkan sistem manajemen mutu yang diharapkan akan membantu mereka dalam meningkatkan mutu produk/layanan yang dihasilkan, mengontrol biaya-biaya, mengurangi kerusakan dan cacat pada produk, meningkatkan kepuasan konsumen, dan pada akhirnya adalah meningkatkan keuntungan perusahaan.

B. Mutu

1. Mutu penting bagi Organisasi
Pengertian tentang mutu atau kualitas ini pada awalnya bersifat netral dan secara perlahan bergerak kearah yang lebih positip, diyakini bahwa upaya untuk meningkatkan mutu akan menyibukkan berbagai pihak selama beberapa dasawarsa mendatang agar suatu organisasi mampu bertahan pada masa globalisasi ini.

2. Proses Sertifikasi
Menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001-2000 bukanlah sesuatu hal yang akan didapat dalam sekejap, namun merupakan hasil usaha semua pihak yang ada dalam sesuatu organisasi. Sertfikasi merupakan bentuk pengakuan dari pihak yang independen terdapat suatu organisasi yang sudah menerapkan sistem manajemen mutu yang menjadi acuannya. Adanya sertifikasi ini memberikan bukti bahwa standar benar-benar sudah diterapkan, tetapi satu hal yang harus diperhatikan bahwa sertifikasi bukan menjadi tujuan akhir, sebab banyak organisasi yang mengejar tanpa disertai upaya untuk melakukan peningkatan atas kinerja sistemnya.
Setidaknya ada tiga hal mendasar yang sangat mempengaruhi tingkat kesuksesan suatu produk atau layanan di pasaran, yaitu harga, ketersediaan, dan mutu/kualitas. Konsumen sangat membutuhkan produk atau layanan yang bermutu tinggi dan tersedia pada waktu yang dibutuhkan dengan harga yang terjangkau dan sesuai dengan manfaat yang akan diperoleh. Organisasi atau perusahaan akan dapat sukses dan mampu bersaing di pasaran jika tingkat kepuasan pelanggan terhadap pemakaian produk dan layanannya cukup tinggi. Faktor harga dan ketersediaan adalah fitur transient saja, dalam arti pengaruhnya tidak berlangsung lama setelah terjadi transaksi. Lain halnya dengan mutu, yang mempunyai pengaruh dan implikasi yang cukup panjang, karena mutu suatu produk atau layanan ditentukan dari tingkat kesuksesan kegunaan produk atau layanan tersebut selama pemakaiannya (tidak terbatas pada point of sales saja).
Makna mutu atau kualitas suatu produk atau layanan sendiri erat kaitannya dengan: tingkat kesempurnaan, kesesuaian dengan kebutuhan, bebas dari cacat, ketidaksempurnaan, atau kontaminasi, serta kemampuan dalam memuaskan konsumen. Konsumen adalah pihak yang paling tepat dan adil dalam menilai masalah mutu dari produk atau layanan yang kita sediakan. Sebuah produk atau layanan yang memiliki fitur atau manfaat yang memuaskan kebutuhan konsumen dapat disebut sebagai produk atau layanan yang bermutu, demikian pula sebaliknya, produk atau layanan yang memiliki fitur atau manfaat yang tidak memuaskan kebutuhan konsumen dapat disebut sebagai produk atau layanan yang tidak bermutu. Anda akan dapat menilai tingkat kepuasan konsumen terhadap produk Anda melalui melalui berbagai cara, seperti feedback langsung dari konsumen, atau juga bisa dilihat dari tingkat kerugian penjualan, turunnya market share, dan pada akhirnya adalah kerugian bisnis. Pada pasar dengan tingkat persaingan usaha yang sangat ketat, mutu dari suatu produk atau layanan yang ditawarkan akan memiliki peranan yang sangat strategis terhadap perkembangan bisnis.

C. Sistem Manajemen Mutu

1. Langkah-langkah dasar menerapkan ISO secara nasional dan internasional sebagai berikut:
a. Oragniasasi menetapkan komitmen dalam menerapkan sistem manajemen mutu.
b. Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001-2000 pada unit-unit organisasi yang telah ditetapkan.
c. Penetapan/penunjukan lembaga sertifikasi . Pertimbangan utama dalam melakukan penunjukan lembaga sertifikasi antara lain antara lain status akreditasi, kredibitas dan pengakuan atas lembaga sertifikasi.
d. Penilaian semua aspek manajemen dan pelaksanaan kegiatan. Penilaian dilakukan dalam 2 (dua) bentuk yaitu penilaian/Audit internal dan Penilaian Eksternal yang dilakukan oleh Tim Auditor dari Lembaga Sertfikasi Independen.
e. Pemberian Sertifikasi ISO 9001:2000. Sertifikat dapat dapat diberikan apabila organisasi sudah dianggap layak dan memenuhi criteria yang ditetapkan alam standar ISO 9001:2000 serta usdah tidak ditemukan lagi ketodkasesuaikan yang masuk dalam kategori MAJOR. Masa berlakunya sertifikat ini adalah selama 3 (tiga) tahun setelah diterimanya sertifikat.
f. Surveilen/Pengawasan ulang. Dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan sekali setelah diterimanya sertifikat yang dimaksudkan untuk mengevaluasi efektifitas penerapan ISO 9001:2000 serta apabila terjadi perubahan/perkembangan yang dilakukan dalam penerapan sistem.
Adalah sesuatu yang tidak mungkin perusahaan mempunyai kemampuan untuk menghasilkan dan mempertahankan suatu produk yang bermutu tanpa disertai adanya manajemen proses yang matang dan rapi di dalamnya. Mutu yang baik tidak akan dapat diraih hanya dengan mengandalkan keberuntungan semata, tapi mutlak harus dengan cara penerapan manajemen bisnis yang baik.
Sistem manajemen mutu akan memberikan kemampuan kepada perusahaan atau organisasi dalam melakukan kontrol, menciptakan stabilitas, prediktabilitas, dan kapabilitas bisnis Anda. Dengan adanya sistem mutu diharapkan perusahaan Anda akan lebih terbantu dalam mencapai, mempertahankan, dan meningkatkan mutu produk atau layanan yang Anda sediakan secara ekonomis. Sistem manajemen mutu akan sangat membantu Anda untuk dapat bertindak dengan lebih baik dibanding sebelumnya.

D. Standarisasi Sistem Mutu

1. Manfaat yang dapat diambil dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 sebagai berikut:
a. Mampu membuat sistem kerja dalam organisasi menjadi standar kerja yang terdokumentasi.
b. Meningkatkan semangat kerja karyawan karena adanya kejelasan kerja sehingga tercapai efesiensi.
c. Dipahaminya berbagai kebijakan dan prosedur operasi yang berlaku diseluruh organisasi.
d. Menungkatnya pengawasan terhadap pengelolaan pekerjaan.
e. Termonitornya kualitas pelayanan organisasi terhadap mitra kerja.

2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sertifikasi sistem manajemen ISO 9001:2000

a. Audit Internal
Audit internal merupakan kegiatan yang sangat penting dan merupakan keharusan dalam penerapan standar ISO 9001:2000, yang bertujuan untuk memantau sistem mutu dengan melakukan verifikasi kesesuaian dan keefektifan kegiatan penerapan standar acuan serta kebijakan –kebijakan yang sudah ditentukan. Kegiatan audit internal ini sepenuhnya menjadi tanggungjawab Wakil Manajemen (WM).

b. Surveilen
Sesuai dengan perjanjian yang telah diesepakati dengan pihak lembaga sertifikasi, kegiatan surveillen diprogramkan akan dilakukan setidaknya dua kali dalam setahun oleh lembaga sertifikasi.

c. Evaluasi Kerja
Evaluasi kerja ini dilakukan sebagai wahana bagi organisasi dalam memperoleh masukan dari mitra kerja dalam memberikan pelayanannya.

d. Evaluasi dilakukan melalui beberapa cara antara lain:
1. Wawancara langsung dengan mitra kerja
2. Mengirimkan daftar isian (kuesioner) kepada mitra kerja yang telah mendapatkan pelayanan.

e. Tinjauan Manajemen
Sebagaimana halnya dengan audit internal, tinjauan manajemen ini juga merupakan keharusan atau wajib dilakukan dalam penerapan ISO 9001:2000. Tinjauan manajemen ini dilakukan dalam bentuk rapat lengkap yang dipimpin langsung oleh pimpinan pucak.
f. Materi-materi pokok yang diangkat untuk dilakukan pengkajian antara lain:
1. Kegiatan audit internal
2. Tindakan perbaikan
3. Hasil evaluasi kerja

4. Isue-isue lain yang berkaitan dengan penerapan ISO 9001:2000
Ketika membeli suatu produk atau layanan dari suatu perusahaan tentunya berharap akan mendapatkan produk atau layanan dengan kualitas atau mutu yang persis sama seperti yang mereka janjikan. Jaminan bahwa akan mendapatkan kualitas barang atau layanan yang sesuai dengan harapan tersebut, hanya dapat diberikan oleh perusahaan yang telah memiliki sertifikasi suatu standar sistem mutu.
Mengapa standarisasi itu penting? Sebagai pembeli atau pengguna suatu produk tentunya kita akan merasa sangat terganggu dan kecewa ketika produk yang telah dibeli tersebut ternyata memiliki kualitas yang sangat buruk, tidak layak pakai, tidak cocok dengan peralatan yang telah kita miliki sebelumnya, mudah rusak, atau berbahaya jika digunakan. Sebaliknya ketika produk yang dibeli atau digunakan telah memenuhi keinginan dan harapan kita dan tidak menimbulkan masalah selama pemakaiannya, kita kadang merasakan kenyamanan tersebut sebagai hal yang biasa saja. Itulah sebagian gambaran dimana kita terkadang kurang peduli terhadap peran dari suatu standar sistem mutu dalam meningkatkan level kualitas/mutu, keamanan, ketahanan, efisiensi, dan interchangeability dari suatu produk yang kita gunakan. Suatu standar mutu memberikan kontribusi yang sangat besar pada segenap aspek kehidupan kita, walaupun kadang kontribusinya sering tidak kita sadari.
Lantas, peran seperti apa yang dapat dilakukan oleh suatu standar sistem mutu seperti ISO 9000, TS 16949, QS 9000, Six Sigma, dan Malcolm Baldrige dalam membantu kesuksesan suatu perusahaan? Sistem-sistem tersebut merupakan tool atau alat untuk membantu perusahaan agar bekerja dengan lebih terorganisir serta membantu pengelolaan dan pengontrolan proses bisnis yang berjalan di perusahaan dengan berpegang pada standar mutu yang telah ditetapkan. Sistem mutu seperti ISO 9000, TS 16949, QS 9000, Six Sigma, dan Malcolm Baldrige adalah suatu sistem yang telah teruji dan terbukti luas di dunia. Salah satu keuntungan penerapan suatu sistem mutu tersebut yaitu tidak perlu lagi membuat suatu standar sistem mutu baru, yang perlu lakukan hanyalah mengadaptasi sistem tersebut untuk disesuaikan dengan model bisnis dan kondisi perusahaan. Pemilihan suatu sistem mutu yang akan kita adopsi sangat ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah regulasi perusahaan, sasaran bisnis, konsumen dan target pasar, bidang usaha, dan skala bisnis perusahaan.
Dengan penerapan suatu sistem mutu tertentu seperti ISO 9000, QS-9000, atau yang lain, tentunya akan membawa dampak positif bagi bisnis, yaitu meningkatkan dan menjamin mutu dari produk atau layanan yang dihasilkan sehingga pada akhirnya akan meningkatkan tingkat kepuasan konsumen terhadap produk atau layanan yang kita sediakan. Mutu suatu produk/layanan dapat dijamin karena sistem secara otomatis akan berusaha mengontrol dan mencegah setiap potensi timbulnya ketidaksesuaian atau penyimpangan pada seluruh tahapan supply chain. Hal ini juga akan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan yaitu akan terhindarnya pemborosan anggaran, meminimalisasi biaya-biaya, dan pada akhirnya adalah meningkatnya keuntungan perusahaan secara signifikan.

E. Kesimpulan
Pada pasar dengan tingkat persaingan bisnis yang ketat, perusahaan harus memiliki produk atau layanan dengan mutu yang baik dan tinggi agar tetap dapat meningkatkan nilai kompetitif perusahaan. Mutu yang baik hanya bisa dihasilkan oleh perusahaan yang memiliki sistem manajemen mutu yang handal. Tapi sistem manajemen mutu hanyalah sebuah alat yang membantu untuk bekerja secara lebih efektif dan efisien. Ukurlah keberhasilan perusahaan dengan tingkat kepuasan konsumen pada produk atau layanan yang diberikan, bukan dari keberhasilan untuk mendapatkan sertifikasi suatu standar sistem mutu tertentu. Dan perlu diingat, produk dan layanan perusahaan yang akan menciptakan konsumen dan pendapatan, bukan sistem manajeman mutu yang diper gunakan.

TUGAS MAKALAH MANAJEMEN MUTU RIZAL UMAR 223 307 007

TUGAS MAKALAH MANAJEMEN MUTU
RIZAL UMAR
223 307 007
STMT TRISAKTI


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala,karena
Berkat rahmat-Nya kami bisa melesaikan makalah yang berjudul ISO 14001 . Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Mutu.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya . Makalah ini masih jauh dari sempurna ,oleh karena itu,kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu bagi kita semua.


Jakarta, 13 may 2011










Daftar Isi :

Hal 1 Penerapan ISPS Code di pelabuhan belawan belum optimal
Hal 2 ISO 14001 memungkinkan diterapkan di pelabuhan belawan
Hal 3 Menjelang ISO 14001 pelabuhan Belawan antisipasi dampak lingkungan
Hal 4 Daftar Pustaka
Hal 5 Penutup




















Penerapan ISPS Code di Pelabuhan Belawan belum optimal
Kendati sistem keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan internasional (International Ships and Port Facility Security/ISPS Code) diseluruh dunia sudah diterapkan sejak 1 july 2004,namun hingga saat ini penerapan ketentuan internasional tersebut belum optimal dilakukan di pelabuhan Belawan.
Padahal pelabuhan belawan yang dikelola Pelindo I Cabang Belawan merupakan salah satu pelabuhan internasional di indonesia yang selalu ramai dikunjungi kapal – kapal asing . Bahkan,pelabuhan terkemuka dipulau jawa ini sudah kerap ditinjau utusan dari luar negeri terkait penerapan ISPS Code.
Berdasarkan pantauan medan bisnis di pelabuhan belawan akhir pekan lalu,pengamanan pelabuhan masih terlihat belum optimal . Sejumlah orang yang bukan pekerja atau buruh bebas masuk ke dermaga pelabuhan untuk memungut berbagai jenis komoditas yang tercecer seperti CPO saat dibongkar atau hendak dimuat ke kapal.
Para pengutil minyak kelapa sawit mentah yang berlepotan CPO dan pemungut komoditas lainnya masih bisa bebas masuk kedalam pelabuhan diduga setelah bermain mata dengan petugas keamanan di pintu gerbang pelabuhan saat keluar area pelabuhan.Ironisnya,sejumlah sopir angkutan kota (Angkot) dan calo angkot bebas masuk ke dermaga kapal fery di terminal penumpang Pelabuhan Belawan saat kapal cepat tersebut tiba mengangkut wisatawan mancanegara (Wisman) dari penang malaysia.
Dihadan aparat keamanan pelabuhan para sopir dan calo itu dengan bebas menawarkan jasa kepada penumpang kapal fery yang baru tiba di Pelabuhan Belawan termasuk kepada wisman.Sehingga tidak jarang terjadi pertengkaran antara wisman dengan sopir dan calo angkot.Pasalnya , si sopir dan calo angkot terkesan main paksa agar penumpang kapal memakai jasa angkutan mereka.
Petugas keamanan dipintu gerbang juga tidak melakukan pemeriksaan ketat terhadap orang yang hendak masuk ke pelabuhan sehingga orang yang tidak memiliki pas pelabuhan juga bebas masuk ke kawasan pwlabuhan.
Yang sangat tidak masuk akal , selain menjajakan barang dagangan seperti makanan,minuman dan rokok,sejumlah wanita muda juga bisa naik ke kapal menjajakan barang dagangannya kepada awak kapal . Padahal,disana terdapat sejumlah petugas keamanan pelabuhan yakni Kesatuan Pengamanan Laut dan Pantai (KPLP) Belawan.Jika dibandingkan dengan Unit Terminal Peti Kemas (UTPK) Belawan ,Pelabuhan belawan masih jauh tertinggal dalam hal penerapan ISPS Code. Pasalnya ,setiap orang yang hendak masuk ke UTPK Belawan selalu mendapat pemeriksaan dari petugas satpam UTPK.Para pedagang apalagi wanita tidak dibenarkan masuk ke wilayah kerja UTPK.










ISO 14001 MEMUNGKINKAN DITERAPKAN DI PELABUHAN BELAWAN

ISO 14001 merupakan satu-satunya standar dari ISO seri
14000 yang dapat dijadikan dasar untuk sertifikasi yang dilakukan oleh badan
sertifikasi yang sudah diakreditasi. Sertifikasi internasional tentang
manajemen lingkungan ini merupakan process standard tanpa ukuran tingkat
kinerja tertentu, namun sangat bermakna bagi suatu organisasi.
Salah seorang Komisaris PT (Persero) Pelabuhan I Dr. Ir.
Abdul Razak Manan, memimpin rapat
koordinasi tentang lingkungan dalam wilayah kerja pelabuhan Belawan bersama
Adpel Utama Belawan, GM Pelabuhan I Belawan, Bapeldasu serta sejumlah pimpinan
perusahaan yang terdapat di dalam areal kerja pelabuhan untuk membahas
antisipasi dampak lingkungan yang kemungkinan timbul di wilayah kerja pelabuhan
Belawan.
Pada kesempatan itu, Abdul Razak Manan menyampaikan bahwa
pelabuhan Belawan agar menerapkan manajemen lingkungan sesuai sertifikat IS0 14001,
sebagaimana telah dilakukan tiga pelabuhan di Indonesia, yakni pelabuhan
Tanjung Emas, Tanjung Priok dan Benoa. Sebagai pelabuhan internasional Belawan
harus dapat memperoleh sertifikat manajemen lingkungan bertaraf internasional
tersebut guna menghindarkan klaim masalah lingkungan dari dunia internasional,
kata mantan Deputi Menteri Perhubungan tersebut.
Elemen pokok Sistem Manajemen Lingkungan dalam IS0 14001
terdiri dari: Commitment and Policy, Plan¬ning, Implementation and Operation,
Checking and Corrective Action, dan Management Review yang dilaksanakan menuju Continual
Improvement.
Abdul Razak menyinggung masalah dampak lingkungan di
pelabuhan sangat penting, mengingat pelabuhan sebagai tempat singgahan
kapal-kapal internasional harus terjamin lingkungannya, tidak menimbulkan
pencemaran serta memiliki amdal yang baik sesuai IS014001. Menyangkut penerapan IS0 14001 ada beberapa ketentuan dan
syarat yang harus terpenuhi, diantaranya, kebijakan lingkungan. Manajemen
puncak harus menentukan dan mendokumentasikan kebijakan lingkungan yang sesuai
dengan kegiatan, produk atau jasaorgansasiyangbersangkutan. Organisasi harus
mempunyai komitmen terhadap : penaatan peraturan perundang-undangan dan
persyaratan lain untuk cegah pencemaran dan perbaikan yang berkesinambungan.
Aspek dan Dampak Lingkungan, organisasi harus menetapkan
dan memelihara prosedur untuk meng-identifikasi aspek dan dampak lingkungan
dari kegiatan, produk atau jasa organisasi. Aspek lingkungan adalah bagian dari
kegiatan, produk atau jasa yang mempunyai dampak lingkungan. Aspek lingkungan
yang mempunyai dampak lingkungan penting harus dipertimbangkan dalam menentukan
tujuan sistem manajemen lingkungan organisasi yang bersangkutan. Identifikasi
tersebut harus dimutakhirkan.
Persyaratan hukum, organisasi harus menetapkan dan
memelihara prosedur untuk mengidentifikasi persyaratan hukum dan peraturan yang
berlaku terhadap kegiatan, produk atau jasanya. Akses terhadap sumber hukum dan
peraturan juga diperlukan. Tujuan dan sasaran, organisasi harus menetapkan,
mendokumentasikan dan memelihara tujuan dan sasaran sistem manajemen
lingkungan, yang konsisten dengan kebijakan lingkungan. Faktor-faktor yang perlu
diperhatikan adalah : persyaratan hukum dan lainnya, aspek lingkungan penting,
pilihan teknologi, persyaratan keuangan dan usaha, pandangan dari pihak-pihak
luar yang berkepentingan.
Program manajemen lingkungan, organisasi harus menetapkan
dan memelihara program manajemen lingkungan yang mencakup pertanggungjawaban,
cara, dan jangka waktu. Proyek baru atau modifikasi kegiatan, produk atau jasa
harus dibuatkan program manajemen lingkungannya.
Struktur dan pertanggungjawaban, organisasi harus
menetapkan, mendo-kumentasikan dan mengkomunikasikan struktur dan
pertanggungjawaban dalam sistem manajemen lingkungannya. Manajemen organisasi
harus menyediakan sumber daya yang memadai. Manajemen harus menunjuk seorang
atau beberapa wakil manajemen untuk sistem manajemen lingkungannya. Pelatihan, kepedulian dan
kompetensi, organisasi harus mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan memberikan
pelatihan kepada personil yang terkait dengan aspek lingkungan penting.
Organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk membuat personil
menyadari tentang : pentingnya kesesuaian praktek dengan sistem manajemen
lingkungan, dampak lingkungan penting, keuntungan sistem manajemen lingkungan,
tugas dan tanggungjawab dan konsekuensi potensial bila lalai dalam kegiatan
manajemen lingkungan. Komunikasi, dokumentasi dan kendali dokumen, organisasi
harus menetapkan dan memelihara prosedur komunikasi, internal dan eksternal.
Keputusan atas tindakan reaksi terhadap komunikasi dengan pihak eksternal harus
dicatat. Organisasi harus pula menetapkan dan memelihara informasi terkait
dengan elemen inti sistem manajemen lingkungannya serta menetapkan dan
memelihara prosedur untuk mengendalikan dokumen yang menyangkut : lokasi
dokumen, status revisi dan pengesahan dokumen, pemusnahan dokumen kadaluwarsa
kecuali yang disimpan karena alasan tertentu, proses penyusunan dan modifikasi
dokumen.
Kendali operasional, organisasi harus mengidentifikasi
kegiatan dan operasi yang apabila dilalaikan akan menimbulkan dampak lingkungan
penting. Kondisi yang harus diperhitungkan adalah : situasi normal, abnor¬mal
dan darurat. Kendali ini mencakup : prosedur-prosedur yang diperlukan, kriteria
pengoperasian, komunikasi dengan pemasok (supplier) dan kontraktor, serta
kegiatan pemeliharaan.
Kegiatan dan tanggap darurat, organisasi harus menetapkan
dan memelihara prosedur. Untuk mengdentifikasi kecelakaan dan situasi darurat
yang potensial, menanggapinya, serta mencegah dan mengatasi dampak yang timbul.
Prosedur ini harus dikaji dan direvisi, serta dites secara berkala, apabila
memungkinkan.
Pemantauan dan pengukuran, organisasi harus menetapkan dan
memelihara prosedur yang terdokumentasi, yang mencakup karakteristik utama.
Evaluasi ketaatan terhadap peraturan harus dilaksanakan secara berkala.
Informasi perlu dicatat untuk menelusuri kinerja lingkungan dan kesesuaian
praktek dengan sistem manajemen lingkungan. Peralatan pemantauan dan pengukuran
harus dikalibrasi dan dipelihara.
Catatan, organisasi harus menetapkan dan memelihara
prosedur Untuk mengidentifikasi, memelihara dan mendisposisikan catalan
lingkungan. Catatan harus jelas terbaca, mudah diidentifikasi, mudah dilacak,
mudah diambil, terlindung dan disimpan selama periode tertentu.
Audit sistem manajemen lingkungan, organisasi harus
menetapkan dan meiwelihara program dan prosedur unluk melaksanakan audit sislem
manajemen lingkungan, berdasarkan hasil audit sebelumnya. Prosedur audit
lersebut mencakup : lingkup dan frekuensi, metodologi, pertanggung-jawaban,
pelaksanaan dan pelaporan. Hasil audit diinformasikan pada kajian manajemen.
Kajian manajemen, manajemen puncak harus lerlibatl dalam
kajian manajemen. Kajian dilaksanakan secara berkala. Kajian dilakukan unluk
melihat kecocokan, kecukupan dan efektivitas sistem manajemen lingkungan
organisasi yang bersangkutan. Kajian harus didokumentasikan. Apabila
diperlukan, dapat dilakukan perubahan pada kebijakan dan tujuan. Sebanyak 32 perusahan yang berlokasi di areal kerja
pelabuhan dan terikat kontrak dengan Cabang Pelabuhan Belawan sangat
memungkinkan untuk bersama-sama menjaga lingkungan agar pelabuhan Belawan dapal
menerapkan IS0 14001.
Pada pertemuan itu, GM Cabang Pelabuhan Belawan Drs. Embay SP, MM dan Adpel Utama
Jimmy AB Nikijuluw menyambut baik upaya menjaga lingkungan sesuai standar internasional. Langkah-langkah yang dilakukan dalam waktu dekat membentuk
sekretariat bersama dalam pencegahan dampak lingkungan tersebut. Dewan
Komisaris Pelabuhan I Abdul Razak Manan menyarankan Komisaris Bersama Masalah
Lingkungan tersebut diketuai oleh Adpel Utama Belawan mewakili pihak pemerintah,
wakil ketua dari Pertamina dan sekretaris GM Cabang Pelabuhan Belawan dan
didalamnya terlibat sejumlah pimpinan perusahaan yang berada di dalam areal
kerja pelabuhan. Selain itu juga diadakan seminar tentang lingkungan dan
berbagai sosialisasi lainnya.




MENJELANG ISO 14001 PELABUHAN BELAWAN ANTISIPASI DAMPAK LINGKUNGAN

Menjelang ISO 14001, Pelabuhan
Belawan antisipasi dampak lingkungan, anggota Dewan Komisaris PT (persero)
Pelabuhan I, Dr. Ir. Abdul Razak Manan, memimpin rapat koordinasi bersama Adpel
Utama Belawan, GM Pelabuhan I Belawan, Bapeldasu serta 32 pimpinan Perusahaan
yang terdapat didalam areal kerja pelabuhan untuk membahas antisipasi dampak
lingkungan yang kemungkinan timbul diwilayah kerja pelabuhan Belawan.
Abdul Razak mengatakan masalah dampak lingkungan dipelabuhan sangat penting,
mengingat pelabuhan sebagai tempat singgahan kapal-kapal internasional harus
terjamin lingkungannya, tidak menimbulkan pencemaran dan memiliki Amdal yang
baik sesuai ISO 14001.
Mantan Deputi Perhubungan Bidang Lingkungan Hidup ini menyebutkan di Indonesia baru tiga pelabuhan yang
menerapkan ISO 14001, yakni pelabuhan Tanjung Emas,Tanjung Priok dan Benoa,
menyusul pada tahun depan pelabuhan Belawan. Sebagai pelabuhan internasional
Belawan harus dapat memperoleh sertifikat Managemen lingkungan bertaraf
internasional tersebut guna menghindarkan klaim masalah lingkungan dari dunia
internasional.
GM Pelabuhan I cabang Belawan Drs. Embay SP, MM dan Adpel Utama Jimmy AB
Nikijuluw menyambut baik upaya penerapan ISO 14001 tersebut. Langkah-langkah
yang dilakukan diantaranya membentuk sekretariat bersama dalam pencegahan
dampak lingkungan yang diketahui oleh Adpel Utama Belawan sebagai pihak
pemerintah.
Kemungkinan dampak lingkungan yang kerap terjadi dipelabuhan Belawan
diantaranya, limbah kiriman dari dua sungai Belawan dan Hamparan Perak, limbah
kapal-kapal kecil dalam negri, bongkar muat curah kering melalui conveyor, dok
dan galangan kapal. Kemungkinan dampak lingkungan dan pencemaran tersebut segera diatasi dengan
kerjasama antara instansi dan perusahaan yang terdapat didalam areal kerja
pelabuhan melalui sekretariat bersama, sebut GM Belawan, Drs.Embay SP, MM


Penutup


Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini,tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.





















DAFTAR PUSTAKA
Hadiwiardjo, Bambang H. & Sulistijarningsih Wibisono. Memasuki pasar Internasional dengan ISO 9000. Jakarta : Ghalia Indonesia, 1996.
The International Organization for Standardization. Guidance on ISO 9001:2000 clause 1,2 application. ISO Bulletin No 524,2000.
The International Organization for Standardization. Quality manajement systems: Terms and vocabulary ISO 9000:2000. Geneva: ISO, 2000.
The International Oragnization for standardization. Quality management systems: Terms and vocabulary ISO 9001:2000. Geneva: ISO, 2000.

Sunday, June 12, 2011

Tugas Kelompok Manajemen Mutu "Rizky HW, dkk"

MANAJEMEN MUTU
(Service Quality)


STMT TRISAKTI JAKARTA 2011
D III MTL-A


Nama : Ridfan Novebriyanto

Rizky Hardo Wibowo

Indah Ria Devani




KATA PENGANTAR


Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Catatan Seorang Kuli Panggul. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Mutu.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.


Jakarta, 27 Mei 2011















Daftar Isi :


Hal 1-2 Penerapan ISPS Code di pelabuhan belaawan belum optimal
Hal 2-3 Penerapan ISPS Code di pelabuhan priok bertahap
Hal 3 Tanjung Emas
Hal 4 Tanjung Priok
Hal 4-5 Menjelang iso 14001 pelabuhan belawan antisipasi dampak lingkungan.

































Penerapan ISPS Code di Pelabuhan Belawan Belum Optimal
Kendati sistem keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan internasional (International Ships and Port Facility Security/ISPS Code) di seluruh dunia sudah diterapkan sejak 1 Juli 2004, namun hingga saat ini penerapan ketentuan internasional tersebut belum optimal dilakukan di Pelabuhan Belawan.
Padahal Pelabuhan Belawan yang dikelola Pelindo I Cabang Belawan merupakan salah satu pelabuhan internasional di Indonesia yang selalu ramai dikunjungi kappa-kapal asing. Bahkan, pelabuhan terkemuka di luar Pulau Jawa ini sudah kerap ditinjau utusan dari luar negeri terkait penerapan ISPS Code (standar pengamanan sebuah pelabuhan berkelas dunia).
Berdasarkan pantauan MedanBisnis di Pelabuhan Belawan akhir pekan lalu, pengamanan pelabuhan masih terlihat belum optimal. Sejumlah orang yang bukan pekerja atau buruh bebas masuk ke dermaga pelabuhan untuk memungut berbagai jenis komoditas yang tercecer seperti CPO saat dibongkar atau hendak dimuat ke kapal.

Para pengutil minyak kelapa sawit mentah yang berlepotan CPO dan pemungut komoditas lainnya masih bisa bebas masuk ke dalam pelabuhan diduga setelah bermain-mata dengan petugas keamanan di pintu gerbang pelabuhan saat keluar dari area pelabuhan.
Ironisnya, sejumlah supir angkutan kota (angkot) dan calo angkot bebas masuk ke dermaga kapal feri di terminal penumpang Pelabuhan Belawan saat kapal cepat tersebut tiba mengangkut wisatawan mancanegara (wisman) dari Penang Malaysia.

Di hadapan aparat keamanan pelabuhan para supir dan calo angkot itu dengan bebas menawarkan jasa kepada penumpang kapal feri yang baru tiba di Pelahuhan Belawan termasuk kepada wisman. Sehingga tidak jarang terjadi pertengkaran antara wisman dengan supir dan calo angkot. Pasalnya, si supir dan calo angkot terkesan main paksa agar penumpang kapal memakai jasa angkutan mereka.
Petugas keamanan di pintu gerbang juga tidak melakukan pemeriksaan ketat terhadap orang yang hendak masuk ke pelabuhan sehingga orang yang tidak memiliki pas pelabuhan juga bebas masuk ke kawasan pelabuhan.

Yang sangat tidak masuk akal, selain menjajakan barang dagangan seperti makanan, minuman dan rokok, sejumlah wanita muda juga bisa naik ke atas kapal menjajakan barang dagangannya kepada awak kapal. Padahal, di sana terdapat sejumlah petugas keamanan pelabuhan yakni Kesatuan Pengamanan Laut dan Pantai (KPLP) Belawan.
Jika dibandingkan dengan Unit Terminal Peti Kemas (UTPK) Belawan, Pelabuhan Belawan masih jauh tertinggal dalam hal penerapan ISPS Code. Pasalnya, setiap orang yang hendak masuk ke UTPK Belawan selalu mendapat pemeriksaan dari petugas Satpam UTPK. Para pedagang apalagi wanita tidak dibenarkan masuk ke wilayah kerja UTPK.
Semua orang yang tidak berkepentingan juga tidak bisa lagi masuk ke dermaga internasional. Kendaraan roda empat juga dilarang berseliweran di dermaga antar-pulau UTPK.
Asisten Hukum dan Humas Pelindo I Cabang Belawan, Erwin Sutiyana SH, sebelumnya mengatakan, pelaksanaan ISPS Code di Pelabuhan Belawan bukan hanya tanggung jawab Pelindo Cabang Belawan.Pelaksanaan ISPS Code melibatkan berbagai instansi seperti Polres KP3 Belawan, Adpel Belawan, TNI-AL dan instansi terkait lainnya, ujar Erwin.
Sekadar diketahui, terhitung 1 Juli 2004 ISPS Code mulai diterapkan di seluruh pelabuhan di dunia pasca serangan bom terhadap World Trade Center (WTC) di Amerika Serikat tanggal 11 September 2003.
Ketentuan baru tersebut bersifat mandatory (wajib) bagi semua negara di dunia baik anggota IMO maupun non-IMO. Ketentuan itu berlaku bagi kapal penumpang dan barang, unit pengeboran serta fasilitas pelabuhan yang terbuka untuk perdagangan luar negeri. Bagi pelabuhan yang tidak melaksanakan akan dikenai sanksi. Salah satunya, yang paling berat adalah bagi kapal yang tidak memenuhi ketentuan tidak dapat melakukan pelayaran internasional, sedangkan bagi pelabuhan yang tidak memenuhi ketentuan tidak boleh melayani kapal yang melakukan pelayaran internasional. *wismar simanjuntak
Penerapan ISPS Code di Priok Bertahap
Hari pertama pemberlakukan sistem keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan (lSPS-Code) di Tanjung Perak berjalan relatif lancar, meski keberadaan ratusan petugas yang siaga masih terlihat kaku dan tegang.
Herry Subagio, general manager PT Pelabuhan III cabang Tanjung Perak, mengatakan saat ini empat fasilitas pelabuhan yang di pimpinnya (Terminal Jamrud Utara, Terminal Penumpang Gapura Surya dan Gapura Nusantara dan terminal Berlian Timur) sudah siaga penuh untuk mengimplementasikan ISPS-Code.
Kesiagaan tersebut, lanjutnya, telah diawali 30 Juni dengan penyematan atribut Port Facility Security Officer (PFSO) dan Terminal Security pada sejumlah petugas. “Itu artinya kita benar-benar siaga sesuai ketentuan International Maritime Organization,” katanya kemarin.
Berdasarkan pantauan Bisnis, pada hari pertama pelaksanaan ISPS-Code di Tanjung Perak ber- langsung lancar. Petugas tampak siap di masing-masing gerbang untuk memberi penjelasan k;epada pengguna jasa terhadap pelaksanaan ISPS-Code. Sejumlah penjelasan tentang ISPS juga terpajang melalui spanduk yang dipasang di lokasi-Iokasi strategis; Pemberiah ID Card sebagai kartu keamanan pelabuhan (maritime security pass) kepada setiap orang yang masuk wilayah pengawasan ketat petugas ISPS-Code terlihat juga masih terus berlangsung.
Namun tidak jarang petugas terlihat tegang, bahkan cenderung tidak ramah ketika menghadapi para tenaga keIja bongkar muat (TKBM), sopir atau operator alat angkat/angkut, pedilgang asongan dan para petugas pelabuhan lainnya yang belum mengenakan ID Card itu.
Herry mengakui hal itu teIjadi karena masih dalam proses mencapai ketentuan seperti yang. diharapkan dunia pelayaran internasiona1. “Semua petugas sebenarnya telah diberi pelatihan khusus tentang ini. Tapi mungkin karena ada yang tidak bisa mengusai dan justru cenderung tegang, maka terlihat kaku.” Sementara dari data lainnya juga terungkap, pelaksana ISPS-Code itu juga diberlakukan serempak pada sejumlah Dermaga Untuk Kepensingan Sendiri (DUKS) di sekitar Tanjung Perak”.
Sedangkan untuk Pelabuhan Petikemas yang dioperasikan PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), terlihat petugasnya tidak begitu atraktif dalam menjalankan ISPS-Code, karena hal tersebut sudah diantisipasi dengan uji coba pelaksanaan sejak lama.
Tanjung Emas
Sementara, manajemen Terminal Petikemas Semarang (TPKS ) terus mengejar penyelesaian pembangunan beberapa proyek guna mememenuhi ketentuan ISPS, yang akan diberlakukan secara penuh lima bulan mendatang di Tanjung Emas.
Udaranto PH, general manager TPKS, mengatakan proyek-proyek pendukung itu harus rampung sebelum Desember mendatang. “Yang tengah diselesaikan antara lain pemagaran kawat di semua areal kinerja TPKS, pembuatan empat pos keamanan, penambahan mobil patroli, penambahan peralatan komunikasi, memberlakukan armada angkutan kontainer sesuai ketentuan KM 74 dan menambah personil keamanan.” PT Pelabuhan Indonesia III cabangTanjung Emas per 1 Juli 2004 resmi melakukan uji coba ISPS. “Suka tidak suka, 1 Juli 2004 ISPS harus diuji cobakan dan sudah merupakan keharusan dilakukan oleh
pengelola pelabuhan maupun pengguna jasa pelabuhan diharuskan mentaati peraturan dan instansi terkait menyesuaikan,” ujar Supenan,general manager PT Pelabuhan Indonesia III cabang Tanjung Emas.
Berdasarkan pantuan Bisnis kemarin di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas terlihat adanya perubahan yang mengarah lebih tertib dari sebelumnya, mulai dari kondisi trotoar yang semula dipenuhi para pedagang kaki lima (PKL) sudah berubah bersih; lalu lalang angkutan truk kontainer trailer juga berkurang sebagian besar yang beroperasi hanya armada kontainer kelas A dan truk modikasi kelas B,
Penjagaan kemanananjuga terlihat ketat, meski tanda (ID card) untuk masuk ke pelabuhan belum seluruhnya dimiliki karyawan, baik perusahaan yang berada di lingkungan pelabuhan maupun industri yang keluar masuk pelabuhan, serta pengguna jasa pelabuhan lainnya.
Jalur-jalur masuk ke pelabuhan juga terlihat bersih tidak terdapat kendaraan yang parkir tidak beraturan termasuk truk angkutan barang, hampir semua jalan di lingkunan pelabuhan kini tertib, meski kebersihan belum sesuai harapan.
Tanjung Priok
Sementara implementasi ISPS Code untuk fasilitas dermaga konvensional di Pelabuhan Tanjung Priok akan dilakukan secara bertahap melalui penambahan berbagai peralatan keamanan, kata General Manager PT Pelabuhan Indonesia II cabang Tanjung Priok Saptono Rahayu Irianto.
Dia mengatakan untuk tahap pertama pengamanan pada fasilitas terminal konvensional Pelabuhan Tanjung Priok akan dititikberatkan pada Lini I, yang meliputi sejumlah area pelabuhan (Pelabuhan Nusantara, Pelabuhan I, Pelabuhan II dan Pelabuhan II, dan area Gedung PT Pelabuhan Indonesia ll).
“Kami titik beratkan pengamanan fasilitas pada Lini satu terlebih dahulu, yang kemudian diperluas ke Lini II dan sistem dan prosedur yang sama dengan area Lini I.”
Menurut dia, kebijakanitu diambil berdasarkan hasil penilaian (assesment) yang dilakukan oleh Recognized Security Organization (RSO) PT Berau Veritas Indonesia yang telah ditunjuk oleh manajemen perusahaan itu.
Sementara Kahumas Pelindo II Hendra Budi mengatakan 80%fasilitas di Tanjung Priok sudah siap ISPS sampai kemarin, yang melibatkan langsung 500 karyawan. “Sementara dari sisi SDM, sudah siap 100%,” katanya.
MENJELANG ISO 14001 PELABUHAN BELAWAN ANTISIPASI DAMPAK LINGKUNGAN
Menjelang ISO 14001,Pelabuhan Belawan antisipasi dampak lingkungan, anggota Dewan Komisaris PT (persero) Pelabuhan I, Dr. Ir. Abdul Razak Manan, memimpin rapat koordinasi bersama Adpel
Utama Belawan, GM Pelabuhan I Belawan, Bapeldasu serta 32 pimpinan Perusahaan
yang terdapat didalam areal kerja pelabuhan untuk membahas antisipasi dampak
lingkungan yang kemungkinan timbul diwilayah kerja pelabuhan Belawan.
Abdul Razak mengatakan masalah dampak lingkungan dipelabuhan sangat penting,
mengingat pelabuhan sebagai tempat singgahan kapal-kapal internasional harus
terjamin lingkungannya, tidak menimbulkan pencemaran dan memiliki Amdal yang
baik sesuai ISO 14001.
Mantan Deputi Perhubungan Bidang Lingkungan Hidup ini menyebutkan di Indonesia baru tiga pelabuhan yang menerapkan ISO 14001, yakni pelabuhan Tanjung Emas,Tanjung Priok dan Benoa, menyusul pada tahun depan pelabuhan Belawan. Sebagai pelabuhan internasional Belawan harus dapat memperoleh sertifikat Managemen lingkungan bertaraf internasional tersebut guna menghindarkan klaim masalah lingkungan dari dunia internasional.
GM Pelabuhan I cabang Belawan Drs. Embay SP, MM dan Adpel Utama Jimmy AB
Nikijuluw menyambut baik upaya penerapan ISO 14001 tersebut. Langkah-langkah
yang dilakukan diantaranya membentuk sekretariat bersama dalam pencegahan
dampak lingkungan yang diketahui oleh Adpel Utama Belawan sebagai pihak
pemerintah.Kemungkinan dampak lingkungan yang kerap terjadi dipelabuhan Belawan
diantaranya, limbah kiriman dari dua sungai Belawan dan Hamparan Perak, limbah
kapal-kapal kecil dalam negri, bongkar muat curah kering melalui conveyor, dok
dan galangan kapal. Kemungkinan dampak lingkungan dan pencemaran tersebut segera diatasi dengan kerjasama antara instansi dan perusahaan yang terdapat didalam areal kerja pelabuhan melalui sekretariat bersama, sebut GM Belawan, Drs.Embay SP, MM.







PENUTUP


Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan - kesempatan berikutnya.

Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

Thursday, May 12, 2011

Tugas Manajemen Mutu Bunga Olivya Devinta 223309004

1. Mutu:
• Referensi 1 : Definisi Mutu
Dalam Kamus Indonesia-Inggris kata mutu memiliki arti dalam bahasa Inggris quality artinya taraf atau tingkatan kebaikan; nilaian sesuatu. Jadi mutu berarti kualitas atau nilai kebaikan suatu hal. Dalam membahas definisi mutu kita perlu mengetahui definisi mutu produk yang disampaikan oleh lima pakar Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management). Berikut ini definisi-definisi tersebut :
a) Juran menyebutkan bahwa mutu produk adalah kecocokan penggunaan produk untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
b) Crosby mendefinisikan mutu adalah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan.
c) Deming mendefinisikan mutu, bahwa mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar.
d) Feigenbaum mendefinisikan mutu adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya.
e) Garvin dan Davis menyebutkan bahwa mutu adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia/tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen.
Meskipun tidak ada definisi mutu yang diterima secara universal, namun dari kelima definisi diatas terdapat beberapa persamaan, yaitu dalam elemen-elemen sebagai berikut :
a. Mutu mencakup usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
b. Mutu mencakup produk, tenaga kerja, proses, dan lingkungan.
c. Mutu merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang dianggap merupakan mutu saat ini, mungkin dianggap kurang bermutu pada masa mendatang).

• Referensi 2 : Pengertian Mutu
Dugaan dan penafsiran yang sering timbul bahwa "mutu" diartikan sebagai sesuatu yang:
- Unggul dan bermutu tinggi
- Mahal harganya
- Kelas, tingkat atau bernilai tinggi
Dugaan dan penafsiran tersebut di atas kurang tepat untuk dijadikan dasar dalam menganalisa dan menilai mutu suatu produk atau pelayanan. Tidak jauh berbeda dengan kebiasan mendefinisikan "mutu" dengan cara membandingkan satu produk dengan produklainnya. Misalnya jam tangan Seiko lebih baik dari jam tangan Alba. Kedua pengertian mutu tersebut pada dasarnya mengartikan tingkat keseragaman yang dapat diramalkan dan diandalkan, disesuaikan dengan kebutuhan serta dapat diterima oleh pelanggan (costumer). Secara singkat mutu dapat diartikan: kesesuaian penggunaan atau kesesuaian tujuan atau kepuasan pelanggan atau pemenuhan terhadap persyaratan.

• Referensi 3 : Pengertian Mutu
Mutu memiliki beberapa pengertian yang berbeda menurut para ahli. Phil Crosby,misalnya, menyatakan mutu berarti kesesuaian terhadap persyaratan ,seperti jam tahan air, sepatu tahan lama, dokter yang ahli,dll. Dokter yang mampu mendiagnosa dengan tepat penyakit pasiennya digolongkan sebagai dokter yang bermutu. Sementara Edward Deming ,menyatakan mutu berarti pemecahan masalah untuk mencapai penyempurnaan terus menerus seperti Kaizen di Toyota. Dalam hal ini berarti mutu berarti sesuatu yang kontinu, senantiasa ada perbaikan,tidak stagnan. K.Ishikawa, pencipta diagram tulang ikan, menyatakan mutu berarti kepuasan pelanggan,baik pelanggan internal maupun eksternal. Kepuasan pelanggan internal akan menyebabkan kepuasan pelanggan eksternal.

2. Manajemen
• Referensi 1 : Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen juiga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.

• Referensi 2 : Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.

• Referensi 3 : Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

• Referensi 3 : Menurut Wikipedia berbahasa indonesia, Pengertian Sistem dalam pengertian yang paling umum adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka. Kata sistem sendiri berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
Sedangkan menurut para ahli, Sistem diartikan sebagai berikut :
Menurut LUDWIG VON BARTALANFY Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
Menurut ANATOL RAPOROT
Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.
Menurut L. ACKOF
Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang
terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu
sama lainnya.
Mengacu pada beberapa definisi sistem di atas, dapat juga diartikan, sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai contoh, dalam sistem komputer terdapat software (perangkat lunak), hardware (perangkat keras), dan brainware (sumber daya manusia).

3. Sistem
• Referensi 1 : DEFINISI SISTEM
Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling
mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut LUDWIG VON BARTALANFY
Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi
diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
Menurut ANATOL RAPOROT
Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.
Menurut L. ACKOF
Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian¬
bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.

• Referensi 2 : Pengertian sistem yang diambil dari berbagai sumber.
1. Pengertian dan definisi sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang saling berinteraksi, saling terkait, atau saling bergantung membentuk keseluruhan yang kompleks.
2. Kesatuan gagasan yang terorganisir dan saling terikat satu sama lain.
3. Kumpulan dari objek atau fenomena yang disatukan bersama untuk tujuan klasifikasi atau analisis.
4. Adanya suatu kondisi harmonis dan interaksi yang teratur.

• Referensi 3 : Menurut Wikipedia berbahasa indonesia, Pengertian Sistem dalam pengertian yang paling umum adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka. Kata sistem sendiri berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
Sedangkan menurut para ahli, Sistem diartikan sebagai berikut :
Menurut LUDWIG VON BARTALANFY Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
Menurut ANATOL RAPOROT
Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.
Menurut L. ACKOF
Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang
terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu
sama lainnya.
Mengacu pada beberapa definisi sistem di atas, dapat juga diartikan, sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai contoh, dalam sistem komputer terdapat software (perangkat lunak), hardware (perangkat keras), dan brainware (sumber daya manusia).

4. Kepuasan Pelanggan
• Referensi 1 : Pengertian Kepuasan Pelanggan
Peluang usaha di Indonesia saat ini semakin menjamur,sehingga banyak perusahaan baik milik Negara maupun dari swasta berupaya meraih keuntungan sebesar-besarnya dengan merangkul berbagai kalangan masyarakat. Dalam rangka menciptakan iklim pelanggan yang loyal pada suatu produk atau jasa yang dihasilkansebuah perusahaan harus adanya usaha untuk melahirkan kepuasan pelanggan. Selanjutnya akan dijelaskan berbagai hal yang menyangkutkepuasan pelanggan.Menurut Engel (1994:409) Kepuasan adalah evaluasi paskakonsumsi untuk memilih beberapa alternatif dalam rangka memenuhiharapan. Kotler (2002:42) menyatakan bahwa perasaan senang ataukecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau hasil dari suatu produk dan harapan-harapannya. Menurut Supranto (2001:44) istilah kepuasan pelanggan merupakan label yang digunakan oleh pelanggan untuk meringkas suatu himpunan aksi atau tindakan yang terlihat, terkaitdengan produk atau jasa. Contohnya bila seorang pelanggan tersenyumsaat melihat produk atau jasa yang sedang dipromosikan makaseseorang itu telah merasakan kepuasan pada produk atau jasa yangdilihat.Dipertegas oleh Kotler (2004:10) yang menyatakan bahwakepuasan pelanggan yaitu tingkatan dimana anggapan kinerja (perceived performance) produk akan sesuai dengan harapan seorang pelanggan. Bila kinerja produk jauh lebih rendah dibandingkanharapan pelanggan, pembelinya tidak puas. Sebaliknya bila kinerjasesuai dengan harapan atau melebihi harapan, pembelinya merasa puasatau merasa puas atau merasa amat gembira. Seiring dengan pendapat diatas Purnomo (2003:195) mengartikan kepuasan pelanggan sebagai“Perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang diharapkan”,maksudnya bahwa kepuasan pelanggan tercipta jika pelanggan merasakan output atau hasil pekerjaan sesuai dengan harapan, atau bahkan melebihi harapan pelanggan.Oliver dalam (Barnes, 2003:64) menyatakan kepuasan adalahtanggapan pelanggan atas terpenuhinya kebutuhan yang berarti bahwa penilaian pelanggan atas barang atau jasa memberikan tingkatkenyamanan yang terkait dengan pemenuhan suatu kebutuhan,termasuk pemenuhan kebutuhan yang tidak sesuai harapan atau pemenuhan yang melebihi harapan pelanggan.Kepusaan pelanggan adalah rangkuman kondisi psikologisyang dihasilkan ketika emosi yang mengelilingi harapan yang tidak cocok dilipat gandakan oleh perasaan-perasaan yang terbentuk dalam pelanggan tentang pengalaman pengkonsumsian (Oliver dalam Peter dan Olson, 1996:157)Definisi kepuasan pelanggan juga dipaparkan oleh Tse danWilson (dalam Nasution, 2004:104) bahwa kepuasan atauketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasiketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang dirasakan antara harapansebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaian. Artinya bahwa pelanggan akan merasa puas bila hasilnyasesuai dengan yang diharapkan dan sebaliknya pelanggan akan merasa tidak puas bila hasilnya tidak sesuai dengan harapan, sebagai contohseorang pelanggan puas dengan kinerja sebuah bank maka pelanggantersebut tidak akan terus menabung maka sebaliknya bila tidak puasmaka akan menutup rekening di bank tersebut dan pindah ke bank yang lain. Sesuai dengan pendapat Kuswadi (2004:16) kepuasan pelanggan yaitu perbedaan antara harapan pelanggan dan persepsi pelanggan terhadap apa yang diberikan perusahaan.Menurut Amir (2005: 13) kepuasan pelanggan adalah sejauhmana manfaat sebuah produk dirasakan (perceived) sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan. Kemudian secara sederhana kepuasan pelanggan adalah sebuah produk atau jasa yang dapat memenuhi ataumelampaui harapan pelanggan, bisanya pelanggan merasa puas(Gerson, 2002: 5), contohnya seorang pelanggan akan selalu membelidi toko A karena memenuhi semua kebutuhan atau harapannya.Dari berbagai pendapat yang dilontarkan para ahli bisadisimpulkan definisi kepuasan pelanggan adalah respon dari perilakuyang ditunjukkan oleh pelanggan dengan membandingkan antarakinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapan. Apabila hasil yangdirasakan dibawah harapan, maka pelanggan akan kecewa, kurang puas bahkan tidak puas, namun sebaliknya bila sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas dan bila kinerja melebihi harapan, pelangganakan sangat puas.

• Referensi 2 : Menurut Philip Kotler mengatakan bahwa kepuasan konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya. Konsumen merasa puas kalau harapan mereka terpenuhi dan merasa sangat gembira jika harapan mereka terlampaui. Konsumen yang puas cenderung tetap loyal lebih lama, membeli lebih banyak, kurang peka terhadap perubahan harga dan pembicaraannya menguntungkan perusahaan.
Fandy Tjiptono dalam bukunya mendefinisikan kepuasan konsumen sebagai evaluasi secara sadar atau penilaian kognitif menyangkut apakah kinerja produk relatif bagus atau jelek atau apakah produk bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan pemakaiannya.
Kesimpulan Secara Umum Pengertian Kepuasan Konsumen Adalah:
sebuah angka yang menyatakan seberapa besar tingkat kepuasan konsumen akan barang atau jasa tertentu. Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorangyang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja suatu produk dengan harapannya.

• Referensi 3 : Pengertian Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen sebagai evaluasi secara sadar atau penilaian kognitif menyangkut apakah kinerja produk relatif bagus atau jelek atau apakah produk bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan tujuan/ pemakaiannya. Pengertian secara umum Kepuasan Konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya. Pelanggan merasa puas kalau harapan mereka terpenuhi, dan merasa amat gembira kalau harapan mereka terlampaui. Pelanggan yang puas cenderung tetap loyal lebih lama, membeli lebih banyak, kurang peka terhadap perubahan harga dan pembicaraannya menguntungkan perusahaan. Dalam rangka menciptakan kepuasan pelanggan, produk yang ditawarkan organisasi/perusahaan harus berkualitas. Kualitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat (benefits) bagi pelanggan.

5. ISO 14000

• Referensi 1 : ISO 14000 adalah standar internasional tentang sistem manejemen lingkungan (Rothery, 1995) yang sangat penting untuk di ketahui dan di laksanakan oleh seluruh sektor industri. Mengapa di katakana sangat penting??? Itu sangat jelas sekali bahwa segala aktivitas di semua sektor industri keci, besar akan berpemgaruh pada lingkungan yang akan sangat berpengaruh bagi makluk hidup di sekitarnya, bukan hanya kita sebagai mausia, tetapi hewan dan tumbuhan akan juga mendapatkan dampaknya. Untuk lebih jelasnya berikut adalah penjelasan tentang ISO 14000.
Dalam mengelola lingkungan maka dibutuhkan standar yang jelas, yaitu ISO 14000. Sistem ISO 14000 adalah standar sistem pengelolaan lingkungan yang dapat diterapkan pada bisnis apapun, terlepas dari ukuran, lokasi, atau pendapatan. Tujuan dari sitem ini adalah untuk mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh bisnis dan untuk mengurangi polusi dan limbah yang dihasilkan oleh bisnis.

• Referensi 2 : Mengikuti pola suksesnya seri ISO 9000, komite teknis 207 (ISO/TC 207) membuat seri ISO 14000 untuk membantu organisasi penghasil produk dan jasa mengembangkan sistem manajemen lingkungannya. Roh dari seri ISO 14000 sebenarnya adalah ISO 14001 yang berisi syarat atau aturan komprehensif tentang Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental Management System atau EMS) dalam suatu organisasi. Di dalam ISO 14001, organisasi diminta melakukan banyak hal, misalnya membuat statement kebijakan lingkungan, mengenali dampak lingkungan yang mungkin terjadi dan menyusun langkah pencegahan dampak berikut targetnya, mempunyai struktur organisasi yang jelas untuk menanganai masalah lingkungan, melakukan pelatihan lingkungan terhadap stafnya, medokumentasi semua aspek lingkungan, melakukan evaluasi dan audit lingkungan yang rutin. Jika organiasi sudah memiliki EMS yang ‘cocok’ dengan syarat-syarat ISO 14001, mereka dapat memanggil lembaga pen-sertifikasi untuk memperoleh Sertifikat ISO 14001.
Standar ISO 14000 lainnya, boleh dibilang, hanya untuk membantu pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian EMS di suatu organisasi. Contoh,
• Untuk membantu organisasi dalam memahami cara-cara pengembangan EMS, mereka dapat melihat ISO 14004.
• Untuk memandu organisasi dalam mengenali aspek dan dampak lingkungan yang ditimbulkan produk atau jasanya, mereka dapat melihat prinsip dan cara melakukan Life Cyce Assessment pada ISO 14041, 14042, ISO 14043, dan ISO 14004.
• Untuk memandu organisasi dalam memberi label dan membuat pengakuan atau deklarasi) yang berkaitan dengan aspek lingkungan, silahkan lihat ISO 14020, 14021, 14022, 14023, dan ISO 14024.
• Untuk memandu seseorang dalam mengevaluasi kinerja lingkungan suatu organisasi, mereka dapat melihat ISO 14031.
• Untuk memandu seseorang dalam melakukan audit lingkungan di suatu organisasi yang sudah memiliki EMS, mereka dapat melihat ISO 14010, ISO 14011, dan ISO 14012.
Biar semua memiliki ‘satu bahasa’, ISO juga membuat kumpulan definisi dari berbagai istilah lingkungan yang kemudian diberi nomor ISO 14050.

• Referensi 3 : ISO-14000 :
Semua Sistem Manajemen Lingkungan yang dapat memberikan jaminan (bukti)
kepada produsen dan konsumen, bahwa dengan menerapkan sistem tersebut
produk yang dihasilkan/dikonsumsi, limbah, produk bekas pakai ataupun
layanannya sudah melalui suatu proses yang memperhatikan kaidah-kaidah atau
upaya-upaya pengelolaan lingkungan.

6. OHSAS 18000

• Referensi 1 : Standar OHSAS 18000 merupakan spesifikasi dari sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja internasional untuk membantu organisasi mengendalikan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan personilnya.
Standar ini diterbitkan oleh komite teknis yang terdiri dari badan standardisasi nasional, lembaga sertifikasi dan para konsultan, diantaranya adalah: National Standards Authority of Ireland, Standards Australia, South African Bureau of Standards, British Standards Institution, Bureau Veritas Quality International, Det Norske Veritas, Lloyds Register Quality Assurance, National Quality Assurance, SFS Certification, SGS Yarsley International Certification Services, dan lain sebagainya.
Spesifikasi dan persyaratan diatur dalam OHSAS 18001 dan pedomannya diberikan pada OHSAS 18002. Revisi terakhir adalah tahun 2007. Standar ini juga kompatibel dengan ISO 9000 dan ISO 14000. Umumnya, ke-3 standar ini diaplikasikan sebagai integrated system.

• Referensi 2 : Apakah OHSAS 18000?
1. Definisi OHSAS 18000
OHSAS 18000 adalah kesehatan dan keselamatan kerja internasional spesifikasi sistem manajemen. Ini terdiri dari dua bagian, 18001 dan 18002 dan mencakup sejumlah publikasi lainnya.
2 Definisi OHSAS 18001
Ini adalah "Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sistem Manajemen Mutu". Hal ini dikembangkan untuk menanggapi permintaan mendesak untuk standar yang diakui terhadap sistem manajemen keselamatan dapat dinilai. Hal ini kompatibel dengan ISO 9001 dan ISO 14001.
3. Definisi OHSAS 18002
Ini memberikan pedoman bagi pelaksanaan OHSAS 18001. Ini menjelaskan persyaratan ini dan bagaimana untuk bekerja menuju pelaksanaan / pendaftaran.

• Referensi 3 : Pengertian OHSAS
OHSAS 18000 (Occupational Health and Safety Assessment Series) ini merupakan spesifikasi internasional terbaru untuk penerapan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Perusahaan yang menerapkan OHSAS 18000 akan memperoleh manfaat peningkatan produktivitas, pengurangan kecelakaan, pengurangan biaya kesehatan, dan peningkatan citra organisasi. OHSAS 18000 terdiri dari 2 bagian, yaitu OHSAS 18001 dan OHSAS 18002. OHSAS 18001 berisi tentang spesifikasi sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja, ini dibuat untuk membentuk respon yang dibutuhkan perusahaan dalam menerapkan standarisasi ini secara efisien. Sedangkan OHSAS 18002, berisi tentang segala penjelasan bentuk persyaratan yang harus dipenuhi dalam spesifikasinya dan menunjukkan cara pendaftaran dan pengimplementasiannya.

7. ISO 9001

• Referensi 1 : ISO 9001 : 2008 ( SISTEM MANAJEMEN MUTU )
ISO 9001:2008 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen Mutu / kualitas. ISO 9001:2008 menetapkan persyaratan - persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu. ISO 9001:2008 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persyaratan - persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah produk (barang atau jasa). ISO 9001:2008 hanya merupakan standar sistem manajemen kualitas. Namun, bagaimanapun juga diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu sistem manajemen kualitas internasional, akan berkualitas baik (standar).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Quality Management Systems (ISO 9001:2008) adalah Merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek - praktek standar untuk manajemen sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.

• Referensi 2 : PENGERTIAN ISO 9001:2008
ISO 9001:2008 adalah Sistem Manajemen Mutu, yaitu :
Sistem Manajemen untuk mengarahkan dan mengontrol organisasi berkaitan dengan mutu .
• DEFINISI MODERN TENTANG MUTU
1.Sesuai dengan persyaratan -Conformance to requirements
2. Sesuai dengan pemakaian -Fitness for use
3. Kepuasan pelanggan -User satisfaction
• DEFINISI MUTU MENURUT ISO 9000:2008
Mutu (Quality) adalah :
Derajat yang dicapai oleh karakteristik yang inheren dalam memenuhi persyaratan
Jadi dapat dikatakan bahwa mutu itu bukan hanya berhubungan dengan mutu produk saja, tetapi juga dengan persyaratan lain seperti: Ketepatan pengiriman , biaya yang rendah, pelayanan yang memuaskan pelanggan dan bisa dipenuhinya peraturan pemerintah yang berhubungan dengan produk yang dipasarkan.

• Referensi 3 : Pre ISO 9000
Selama perang dunia ke-2, terdapat banyak sekali persoalan mutu dalam industri teknologi tinggi di Inggris, seperti amunisi yang meledak saat masih di pabrik pembuatnya. Solusi yang dilakukan adalah dengan mensyaratkan pabrik untuk mendokumentasikan prosedur serta menunjukannya dengan bukti-bukti terdokumentasi untuk membuktikan bahwa prosedur tersebut telah dilakukan sesuai dengan yang dituliskan. Nama standar itu dikenal dengan kode BS 5750, dan diakui sebagai standar manajemen sebab ia tidak menyatakan apa yang dibuat, tapi bagaimana mengelola proses pembuatannya. Pada tahun 1987, pemerintah Inggris meyakinkan ISO untuk mengadopsi BS 5750 sebagai standar internasional, dan kemudian BS 5750 menjadi ISO 9000.
Versi 1987
Standar ISO tentang SMM versi 1987 memiliki struktur yang sama dengan BS 5750, dengan 3 (tiga) model SMM, pemilihan didasarkan pada ruang lingkup aktivitas suatu organisasi:
• ISO 9001:1987 Model, untuk penjaminan mutu (QA = quality assurance) dalam desain, pengembangan, produksi, instalasi dan pelayanan bagi organisasi yang memiliki aktivitas menciptakan produk baru.
• ISO 9002:1987 Model, untuk QA dalam produksi, instalasi dan pelayanan yang dasarnya sama dengan ISO 9001:1987 namun tanpa aktivitas menciptakan produk baru.
• ISO 9003:1987 Model, untuk QA dalam pengujian dan inspeksi akhir saja.
• ISO 9000:1987 dipengaruhi oleh standar militer di Amerika Serikat khususnya, namun juga cocok diterapkan pada manufaktur. Penekanan standar ini adalah pada kesesuaian dengan prosedur-prosedur daripada terhadap proses manajemen secara keseluruhan.
Versi 1994
Standar ISO tentang SMM versi 1994 menekankan QA melalui tindakan preventif, sebagai ganti dari hanya melakukan pemeriksaan pada produk akhir, namun tetap melanjutkan pembuktian kepatuhan dengan prosedur-prosedur terdokumentasi. Dan karenanya, seperti versi sebelumnya, organisasi cenderung menghasilkan begitu banyak manual prosedur sehingga membebani organisasi tersebut dengan rangkaian birokrasi yang tidak perlu.
Versi 2000
Standar ISO tentang SMM versi 2000 memadukan ketiga standar ISO 9001, 9002, and 9003 menjadi hanya satu standar yaitu 9001. Prosedur desain dan pengembangan disyaratkan hanya jika organisasi berkaitan secara langsung dengan aktivitas penciptaan produk baru. Versi 2000 ini membuat perubahan mendasar dalam konsep SMM ISO 9000 ini dengan menempatkan manajemen proses sebagai landasan pengukuran, pengamatan dan peningkatan tugas dan aktivitas organisasi, daripada hanya melakukan inspeksi pada produk akhir. Versi 2000 ini juga menuntut keterlibatan manajemen puncak dalam mengintegrasikan manajemen mutu dengan sistem bisnis secara keseluruhan, dan juga menghindari pendelegasian fungsi-fungsi manajemen mutu ke administrator yunior. Tujuan lainnya adalah meningkatkan efektivitas melalui pengukuran-pengukuran statistik untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan peningkatan berkesinambungan.
Kritisi terhadap versi 1994, terkait dengan beban dokumentasi sistem manajemen mutu, ditanggapi pada versi 2000 sebagai berikut:
Untuk membuktikan pemenuhan persyaratan ISO 9001:2000, organisasi harus mampu menyediakan bukti objektif (tidak perlu terdokumentasi) bahwa SMM telah diterapkan secara efektif.
Analisis dari proses sebaiknya merupakan sumber untuk menetapkan jumlah dokumen yang diperlukan bagi SMM, guna memenuhi persyaratan ISO 9001:2000. Bukan dokumentasi yang menentukan proses. ISO 9001:2000, memberikan fleksibilitas bagi organisasi untuk memilih pendokumentasian SMM, memungkinkan setiap organisasi mengembangkan jumlah minimum dari dokumentasi yang diperlukan untuk mendemonstrasikan perencanaan yang efektif, operasi dan kontrol prosesnya serta penerapannya dan peningkatan dari efektifitas SMM.
Penekanan bahwa ISO 9001 mensyaratkan ”documented quality management system”, and not a “system of documents”.
Versi 2008
Pada tanggal 14 Nopember 2008, ISO telah menerbitkan standar SMM versi 2008, yaitu ISO 9001:2008, Quality management system – Requirements. Secara umum tidak muncul adanya persyaratan baru pada standar ini dibandingkan versi sebelumnya. Revisi yang dilakukan adalah untuk mempertegas pernyataan-pernyataan dalam standar yang dianggap perlu untuk dijelaskan. Misalnya: jenis pengendalian yang dapat diterapkan untuk outsourced processes, satu prosedur tunggal dapat digunakan untuk mengatur beberapa kegiatan yang wajib didokumentasikan, dan penyelarasan dengan standar-standar terkait yang terbit dalam periode 2000-2008, seperti ISO 9000:2005, ISO 19011:2002, dan ISO 14001:2004.
Terkait dengan masa transisi, dari ISO 9001:2000 ke ISO 9001:2008, ISO dengan IAF (International Accreditation Forum) menyetujui skema sebagai berikut:
• 12 bulan setelah publikasi ISO 9001:2008, semua sertifikat yang diterbitkan (baru maupun re-sertifikasi) harus mengacu ke ISO 9001:2008
• 24 bulan setelah publikasi ISO 9001:2008, semua sertifikat yang diterbitkan sesuai ISO 9001:2000 tidak berlaku.
Meskipun dalam masa transisi, sertifikat ISO 9001:2000 mempunyai status yang sama dengan sertifikat ISO 9001:2008, namun organisasi yang telah memiliki sertifikat ISO 9001:2000 sebaiknya menghubungi Lembaga Sertifikasi untuk menyetujui program untuk menganalisa klarifikasi ISO 9001:2008 dengan SMM yang diterapkannya.
Organisasi yang sedang dalam proses sertifikasi ISO 9001:2000 sebaiknya berubah menggunakan ISO 9001:2008 untuk sertifikasinya. Lembaga Sertifikasi yang telah diakreditasi harus menjamin bahwa auditornya mengetahui akan klarifikasi ISO 9001:2008, dan implikasinya, dalam melaksanakan audit sesuai ISO 9001:2008 tersebut. Konsultan dan lembaga pelatihan disarankan untuk mengetahui akan klarifikasi ISO 9001:2008 serta menentukan kebutuhan untuk memperbaharui program pelatihan/dokumentasi dan perubahrnnya yang diperlukan untuk pelaksanaan pelatihan/konsultasi ISO 9001:2008.

8. Servqual

• Referensi 1: Pengertian SERVQUAL?
Salah satu pendekatan kualitas pelayanan yang populer dijadikan acuan dalam riset pemasaran adalah model SERVQUAL (Service Quality) yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1990). SERVQUAL dibangun atas adanya perbandingan dua faktor utama, yaitu persepsi pelanggan atas layanan nyata yang mereka terima (Perceived Service) dengan layanan yang sesungguhnya yang diharapkan/diinginkan (Expected Service). Jika kenyataan lebih dari yang diharapkan, maka layanan dapat dikatakan bermutu, sedangkan jika kenyataan kurang dari yang diharapkan, maka layanan dikatakan tidak bermutu. Apabila kenyataan sama dengan harapan maka layanan tersebut memuaskan.
Definisi umum tentang service quality atau yang seringkali disingkat SERVQUAL dinyatakan oleh Zeithaml (1990) yaitu “a customer’s judgment of the overall excellence or superiority of a service”.
Dengan demikian service quality dapat didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas pelayanan yang mereka terima/peroleh. Harapan para pelanggan pada dasarnya sama dengan layanan seperti apakah seharusnya diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan. Harapan para pelanggan ini didasarkan pada informasi dari mulut ke mulut, kebutuhan pribadi, pengalaman di masa lampau, dan komunikasi eksternal (iklan dan berbagai bentuk promosi perusahaan lainnya).
Parasuraman, dkk (1990) menggunakan skala 1-7 (untuk memberikan respons terhadap suatu pernyataan atas satu aspek kualitas jasa), yakni sangat tidak setuju (1) sampai sangat setuju (7). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Parasuraman dan kawan-kawan disimpulkan dari ke-5 dimensi tersebut terdapat kepentingan relatif yang berbeda-beda.
Menurut Parasuraman (1990), ada 5 dimensi SERVQUAL sebagai berikut:
1. Tangibles, atau bukti fisik yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya pada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. ini meliputi fasilitas fisik (Gedung, Gudang, dan lainnya), teknologi (peralatan dan perlengkapan yang dipergunakan), serta penampilan pegawainya. Secara singkat dapat diartikan sebagai penampilan fasilitas fisik, peralatan, personil, dan materi komunikasi.
2. Reliability, atau keandalan yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Harus sesuai dengan harapan pelanggan berarti kinerja yang tepat waktu, pelayanan tanpa kesalahan, sikap simpatik dan dengan akurasi tinggi. Secara singkat dapat diartikan sebagai kemampuan untuk memberikan layanan yang dijanjikan secara akurat, tepat waktu, dan dapat dipercaya.
3. Responsiveness, atau ketanggapan yaitu suatu kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (responsive) dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan konsumen menunggu tanpa alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan. Secara singkat dapat diartikan sebagai kemauan untuk membantu pelanggan dengan memberikan layanan yang baik dan cepat.
4. Assurance, atau jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan, kesopan santunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya pelanggan kepada perusahaan. Terdiri dari komponen: komunikasi (Communication), kredibilitas (Credibility), keamanan (Security), kompetensi (Competence), dan sopan santun (Courtesy). Secara singkat dapat diartikan sebagai pengetahuan dan keramahtamahan personil dan kemampuan personil untuk dapat dipercaya dan diyakini.
5. Empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki suatu pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan. Secara singkat dapat diartikan sebagai usaha untuk mengetahui dan mengerti kebutuhan pelanggan secara individual.
Menurut Parasuraman, dkk (1990), Reliability secara konsisten merupakan dimensi paling kritis, kemudian tingkat ke-2 assurance, ke-3 oleh tangibles (terutama oleh perusahaan perbankan), ke-4 oleh responsiveness, dan kadar kepentingan yang paling rendah adalah empathy.

• Referensi 2 : Kualitas jasa (SERVQUAL)
Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan ( Goetsh dan Davis : 1994).
Kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapakan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan ( Wyckof : Lovelock, 1998). Pada dasarnya,definisi kualitas jasa berfokus kepada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaianya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Dengan kata lain, terdapat faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa,yaitu jasa yang diharapkan (expected servic) dan jasa yang dipersepsikan (perceived service) (Zeithalm, Berry : 1985). Implikasi baik buruknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan . PT (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia Rumah sakit Hasan Sadikin Bandung dalam memenuhi harapan dari nasabahnya secara konsisten.
Menurut Parasuraman, Zeithalm dan Berry (1990 : 26) dan Lovelock (2002) terjemahan Agus Widyantoro (2005 : 98-99), ditegaskan bahwa didalam menilai kualitas jasa terdapat lima dimensi yang menentukan yaitu : Reliability, Responsiveness, Assurance ,Empathy dan Tangible.
Kelima dimensi pokok kualitas pelayanan yang telah dijelaskan Parasuraman, Zeithalm dan Berry (1990 : 26) dan Lovelock (2002) terjemahan Agus Widyantoro (2005 : 98-99) jika dijabarkan dalam jasa PT.Asuransi Kesehatan Indonesia akan didapat sebagai berikut:
1. Reliability (kehandalan)
Merupakan kemampuan perusahaan menyampaikan jasa yang akurat dan konsisten.
2. Responsiveness (tanggapan)
Adalah kemauan untuk memberikan pelayanan dan membantu nasabah dengan segera. Dalam hal ini yang penting adalah standar-standar yang digunakan harus sesuai dengan permintaan atau harapan, kecepattanggapan yang diinginkan nasabah serta persepsi nasabah tentang kecepatan bukan didasarakan atas persepsi perusahaan.
3. Assurance (jaminan kepastian)
Adalah kompetensi, sopan santun, kredibilitas, dan keamanan yang akan membantu keyakinan nasabah bahwa ia akan mendapatkan jasa yang diharapkan.
4. Emphaty (kemudahan akses dan pemahaman akan nasabah)
Meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan dengan konsumen, komunikasi yang baik, perhatian dan memahami pelanggan.
5. Tangible (penampilan elemen fisik)
Dimensi ini merupakan aspek perusahaan jasa yang mudah terlihat dan ditemui nasabah , yaitu tersedianya ruangan tunggu yang nyaman, bersih dan rapih, kelengkapan peralatan komunikasi dan penampilan personel.

• Referensi 3 : Service Quality lebih lazim disingkat ServQual dengan huruf S dan Q kapital. Kata ini berawal pada tahun 1983 ketika tiga sekawan yang terdiri dari Valerie A. Zeithamal, Leonard L. Berry dan A Parasuraman melakukan penelitian mengenai bagaimana memaksimalkan kualitas dari setiap pelayanan. Parasuraman mengambil posisi leader pada penelitian ini, sehingga tak heran sebagian orang menyebut ServQual dengan sebutan lain yaitu Parasuraman Theory.
Marketing Science Institute (MSI) menjadi sponsor penelitian besar ini. MSI harus bersabar selama 7 tahun untuk bisa mendapatkan hasil final. Setidaknya ada Phase tahapan dalam melakukan penelitian ini. Phase I dilakukan Qualitative Study terhadap CEO dan para Executive dari perusahaan-perusahaan jasa dan kepada Pelanggan-pelanggan mereka. Kemudian dilanjutkan Phase II dengan melakukan Study Emphiris yang sangat panjang dan dalam skala yang sangat besar. Phase ini terfokus pada sisi ”pelanggan” dengan mengembangkan berbagai Service Quality Model. Dari Phase ini mereka berhasil mengembangkan Metode yang bertujuan untuk mengukur service quality yang selanjutnya disebuat ServQual.
SERVQUAL adalah suatu kuesioner yang digunakan untuk mengukur kualitas jasa. Cara ini mulai dikembangkan pada tahun 1980-an oleh Zeithaml, Parasuraman & Berry, dan telah digunakan dalam mengukur berbagai kualitas jasa. Dengan kuesioner ini, kita bisa mengetahui seberapa besar celah (gap) yang ada di antara persepsi pelanggan dan ekspektasi pelanggan terhadap suatu perusahaan jasa. Kuesioner SERVQUAL dapat diubah-ubah (disesuaikan) agar cocok dengan industri jasa yang berbeda-beda pula (misalnya bank, restoran, atau perusahaan telekomunikasi). Skala SERVQUAL meliputi lima dimensi kualitas jasa yaitu: 1. Tangibles 2. Reliability 3. Responsiveness 4. Assurance 5. Empathy

Wednesday, April 6, 2011

JURNAL LOGISTIK

JURNAL LOGISTIK
LEARNING – RESEARCH – PARTNERSHIP IN MATERIAL LOGISTICS MANAGEMENT & (AIR+LAND+SEA)
TRANSPOR MANAGEMENT
Pendiri : AAUN Trisakti (1 April 1970-2011),AANU Trisakti(27 Juli 1985-2011),STMT Trisakti(6 Desember 1986-2011)
Pendiri : Budi Rinoso (Jakarta Selatan Selasa 17 Oktober 1989-2011),D.III MLM(15 Juni 1998-2011)
HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK RABU 6 APRIL 2011
Online : www.stmt-trisakti.ac.id dan budirinoso9.blogspot.com
E-mail : stmt@indosat.net.id , bay_ad2001@yahoo.com , budi.rinoso9@gmail.com
Telepon : (021)8516050,(+6221)8516050,(021)8569340(Fax),(021)85908965,(0856)97185054(Call+SMS)
Tempo : Ahad/Minggu,Senin,Selasa,Rabu,Kamis,Jumat,Sabat/Sabtu Dari tanggal 1 hingga 31 Dari Januari hingga Desember
Tempo Jam,Menit,Detik : 7 x 24 Jam
Harga Langganan dan Eceran : Rp 100.000,-
Yang lain Segera Menyusul.Demikian Mohon Maaf Terima kasih Permisi dan S(y)alam

5 DIMENSION OF SERVICE QUALITY IN MATERIAL LOGISTICS MANAGEMENT
1. Tangible atau Wujud Nyata adalah Penampilan fisik dari fasilitas pelayanan, mesin atau peralatan yang dipakai, karyawan yang melayani dan material yang lainnya. Seperti : Tempat pelayanan yang rapid an bersih, pemberi jasa berpakaian sesuai dengan fungsinya dan produk dipajang secara menarik.
2. Reliability (Keandalan) adalah kemampuan untuk menyampaikan jasa atau pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan. Seperti : Janji selalu ditepati, pelayanan perusahaan yang (selalu) konsisten dan produk atau jasa dapat diandalkan.
3. Responsiveness (Kecepat-tanggapan) adalah kemampuan untuk membantu dan menyampaikan jasa secara cepat. Seperti perusahaan dapat dihubungi dengan cepat, pelayanan yang cepat, pemberi jasa selalu siap membantu, masalah pelanggan diselesaikan tepat waktu dan komunikasi ke pelanggan selalu dijaga.
4. Assurance (Kepastian) adalah pengetahuan dan keramahan dari karyawan yang menyampaikan jasa serta kemampuan mereka untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan. Sudah menjadi tanggung jawab kita sebagai pemberi jasa untuk selalu memberikan respon yang baik dan jawaban yang baik kepada pelanggan agar tidak terkesan “GoBlok”.
5. Dan ada satu hal yang menjadi pokok dari Service Quality
6. Yaitu :
7. Empathy (Empati) adalah pengertian atau pemahaman serta perhatian secara individu yang diberikan oleh karyawan yang menyampaikan jasa. Ini lebih ke arah pemberian jasa sesuai dengan sesuatu yang dipesan oleh pelanggan secara cepat dan besar sehingga kita bisa merasakan sesuatu yang menjadi kesenangan pelanggan dan kita harus bahagia akan hal itu.
8. Pelayanan Pelanggan Bermutu adalah buah hasil PELATIHAN, bukan sekedar Bawaan Lahir!
9. Dan masih banyak lagi. Yang lain segera menyusul. Demikian,Mohon maaf Terima kasih permisi dan salam

Aa Alif a- Alt AA Bb BkSp Cc Ctrl CapsLock Dd ada titik di bawah huruf Dd Dh(dhood) Dz(Dzal) Ee End Escape Enter Ff F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 F9 F10 F11 F12 Gg Gh(ghoin) Hh ada titik di bawah huruf Hh H (haa‘’) HH Ii II ii Jj Kk kh(khoo‘’) Ll ll Mm MM mm Nn nn Oo OO oo oO Pp PauseBreak PgUp PgDn PrtScSysReq Qq Q(Qaf=KIaf,Qof=KIof) Qq=KIki qQ=kiKI QQ=KIKI qq=kiki Rr Ss sy(Syiin) sh(Shood) Shift ada titik di bawah huruf Ss ada titik di atas huruf Ss ada Semua Simbol yang berbeda Tt TT ada titik di bawah huruf Tt Th(Thoo) Ts(Tsaa‘’) Tidak Dilambangkan(Alif) Tidak Kelihatan Uu UU uu Vv VV vv vV Ww WW ww wW Xx XX xx xX Yy YY Zz zh(Zhoo‘’) ada titik di bawah huruf Zz ada titik di atas huruf Zz Z(Zaai) 1 = 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 = x|x ~|~ `|` !|! @|@ #|# $|$ Dollar Rp|Rp Rupiah %|% ^|^ &|& *|* (|) )|( -|- _|_ +|+ /|\ \|/ {|} }|{ [|] ]|[ ;|;  :|: “‘|’”(hamzah & ‘’ain) ,|, .|. <|> >|< ?|? PRISMA SUPER MEGA TERA BESAR =

Thursday, March 24, 2011

tugas mutu RIDFAN

nama ridfan
nim 223309018
d III mtl a



ARTI MUTU

Mutu (quality) adalah keinginan pelanggan yang mungkin selama ini paling kurang dikelola. Dalam kenyataan, isitlah menajemen mutu (quality management) jarang dipergunakan sampai tahun 1980an meainkan istilah dan konsep pengendalian mutu dan kemudian kepastian mutu(quality assurance). Lebih dari itu, sampai baru-baru ini terdapat kesadaran yang cukup bahwa obyek mutu adalah pertama-tama, proses berikutnya.
Manajemen mutu mempelajari setiap area dari manajemen operasi dari perencanaan lini produk dan fasilitas sampai penjadwalan dan memonitor hasil. Manajemen mutu merupakan bagan dari semua fungsi usaha lain (pemasaran, sumber daya manusia, keuangan dan lain-lain). Dalam kenyataannya, penyelidikan mutu adalah suatu penyebab umum yang alamiah untuk mempersatukan fungsi-fungsi usaha.
Pengembangan dari suatu kerangka pengetahuan pada manajemen mutu cukup besa karena usaha yang berkelanjutan dari pionir mutu itu sendiri.

===================================================================================

Pengertian manajemen – Dalam mengartikan dan mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan, manajemen, manajemen pengurusan dan lain se- bagainya. Bila dilihat dari literatur-literatur yang ada, pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga pengertian:

1. manajemen sebagai suatu proses.
2. manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
3. manajemen sebagai ilmu (science) dan sebagai seni (art).

Manajemen sebagai suatu proses, melihat bagai mana cara orang untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari pengertian menurut :

1. Encylopedia of The Social Science, yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi.

2. Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan.

3. Georçv R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.

Manajemen suatu kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut manajer.

Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari manajemen. Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni dari :

1. Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul JTAe^Bnctíon of the Executive, bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fajol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril O’donnel dan GerQge K Terry.

2. Marry Parker FoUett menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

Dari devinisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

===================================================================================

Kata Sistem awalnya berasal dari bahasa Yunani (sustēma) dan bahasa Latin (systēma). Berikut ini ada beberapa pengertian sistem yang diambil dari berbagai sumber.
1. Pengertian dan definisi sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang saling berinteraksi, saling terkait, atau saling bergantung membentuk keseluruhan yang kompleks.
2. Kesatuan gagasan yang terorganisir dan saling terikat satu sama lain.
3. Kumpulan dari objek atau fenomena yang disatukan bersama untuk tujuan klasifikasi atau analisis.
4. Adanya suatu kondisi harmonis dan interaksi yang teratur.

====================================================================================

SEKILAS OSHAS 18000

Kegiatan ekonomi dan produktivitas, selain berdampak pada lingkungan, pada gilirannya akan berdampak pada personil-personil dalam dan/atau luar organisasi tergantung luasnya pengaruh kerusakan lingkungan yang terjadi.

Sejak tahun 1950, Organisasi Buruh Internasional (International Labour Organization, ILO) dan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization, WHO) telah berbagi definisi mengenai kesehatan kerja. Dalam revisi terakhir tahun 1995, definisi dari kesehatan kerja (occupational health) adalah, "Occupational health should aim at: the promotion and maintenance of the highest degree of physical, mental and social well-being of workers in all occupations; the prevention amongst workers of departures from health caused by their working conditions; the protection of workers in their employment from risks resulting from factors adverse to health; the placing and maintenance of the worker in an occupational environment adapted to his physiological and psychological capabilities; and, to summarize, the adaptation of work to man and of each man to his job."

Standar OHSAS 18000 merupakan spesifikasi dari sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja internasional untuk membantu organisasi mengendalikan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan personilnya.

Standar ini diterbitkan oleh komite teknis yang terdiri dari badan standardisasi nasional, lembaga sertifikasi dan para konsultan, diantaranya adalah: National Standards Authority of Ireland, Standards Australia, South African Bureau of Standards, British Standards Institution, Bureau Veritas Quality International, Det Norske Veritas, Lloyds Register Quality Assurance, National Quality Assurance, SFS Certification, SGS Yarsley International Certification Services, dan lain sebagainya.

Spesifikasi dan persyaratan diatur dalam OHSAS 18001 dan pedomannya diberikan pada OHSAS 18002. Revisi terakhir adalah tahun 2007. Standar ini juga kompatibel dengan ISO 9000 dan ISO 14000. Umumnya, ke-3 standar ini diaplikasikan sebagai integrated system.
====================================================================================
Sumber: MIN Consulting
***KEPUASAN PELANGGAN***
Apa itu kepuasan pelanggan?

Banyak pakar yang mendefinisikan mengenai kepuasan pelanggan. Day (Tse dan Wilton, 1988) menyatakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian/diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya (atau norma kinerja lainnya) dan kinerja aktual dari produk yang dirasakan setelah pemakaiannya. Engel (1990) mengungkapkan bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purnabeli di mana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil yang sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan pelanggan. Sedangkan ahli pemasaran Kotler (1994) memberikan definisi bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkatan perasaaan seseorang setelah membandingkan kinerja yang ia rasakan dengan harapannya.

Dari setiap definisi ada beberapa unsur kesamaan, yaitu: harapan pelanggan dan kinerja dari barang atau jasa yang ditawarkan atau pelayanan yang diberikan. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kepuasan pelanggan merupakan suatu persepsi pelanggan bahwa harapannya telah terpenuhi atau terlampaui. Jika anda membeli suatu barang maka Anda berharap barang tersebut akan berfungsi dengan baik. Jika tidak, maka Anda akan kecewa. Sekarang, terserah pada penjual bagaimana menemukan cara untuk mengatasi masalah tersebut sehingga Anda bisa merasa puas. Sehingga kepuasan pelanggan dapat tercapai apabila sebuah produk atau jasa memenuhi atau melampaui harapan pelanggan, biasanya pelanggan merasa puas. Namun demikian pelanggan juga tidak serta merta menolak pelayanan yang diberikan oleh perusahaan, pelanggan memiki batas toleransi terhadap pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Semakin dekat harapan ‘pelayanan yang diharapkan dengan ‘pelayanan minimun yang dapat diterima’, semakin besar pula kemungkinan tercapainya kepuasan.

Mengapa kepuasan pelanggan itu penting?

Jika kita mampu memberikan pelayanan yang baik, maka pelanggan akan puas. Pelanggan yang puas akan:
1. Membeli lagi,
2. Menceritakan hal-hal yang baik kepada orang lain,
3. Kurang memperhatikan merek produk lain,
4. Membeli produk lain dari perusahan yang sama.

Oleh karena itu hampir setiap perusahaan saat ini menyadari pentingnya arti pelanggan bagi perusahaan dan berupaya keras untuk dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan. Karena dengan pelanggan yang puas, keuntungan akan datang dengan sendirinya, seperti dikemukakan Paul Allaire (Xerox),”Jika kami melakukan apa yang baik bagi pelanggan, bagian pasar dan laba operasi kami akan datang dengan sendirinya”.

====================================================================================
ISO9001
Mengenal ISO9001 : 2000
Sistem Manajemen Mutu (SMM) atau Quality Management System (QMS) ISO9001 adalah standart internasional dalam bidang sistem manajemen, yang merupakan penyempurnaan dari standart manajemen sebelumnya. ISO9001 versi terakhir adalah tahun 2000 (ISO9001 : 2000). Namun dalam waktu dekat akan diluncurkan versi 2008 (ISO9001 : 2008) yang rencananya akan diberlakukan mulai tahun 2009 nanti. Sampai saat ini belum ada informasi resmi apakah organisasi / perusahaan yang telah menerapkan versi 2000 harus upgrade ke versi 2008 atau tidak.
Standart ISO9001 dapat diimplementasi oleh semua organisasi / perusahaan / lembaga baik yang menghasilkan produk maupun hanya pelayanan jasa saja. Bahkan bisa diaplikasikan oleh organisasi semacam yayasan sosial yang betul – betul menginginkan sistem manajemennya baik. Sifat standartnya masih fleksibel (ada beberapa hal yang implementasinya disesuaikan dengan kondisi dan keadaan organisasi).
Prinsipnya adalah apa yang ditulis dikerjakan dan apa yang dikerjakan ditulis. Untuk standart internal organisasi tidak ada ketentuan yang baku, seperti format dokumen, jumlah dokumen dan jenis dokumen. Tetapi jika sudah tertulis atau terdokumentasi menjadi standart implementasi, maka benar – benar harus di aplikasikan sesuai dengan yang ditulis. Jika ada yang tidak diaplikasikan, maka akan menjadi bahan temuan auditor ketika dilakukan audit karena dianggap ketidaksesuaian. Bukti implementasi Sistem Manajemen Mutu berupa catatan mutu / record, sehingga setiap catatan mutu harus dipelihara dan dikendalikan.
Organisasi menunjuk seorang Wakil Manajemen / Management Representative sebagai penanggung jawab berjalannya implementasi SMM ISO9001 ini.
Apa yang Didokumentasikan
Dalam standart / klausul ISO9001 telah disebutkan apa saja yang perlu didokumentasikan. Diantaranya adalah Kebijakan Mutu, Sasaran Mutu, Manual Mutu, Prosedur Mutu, Formulir Mutu dan Dokumen Pendukung yang diperlukan yang berpengaruh terhadap SMM organisasi tersebut.
Kebijakan Mutu (Quality Policy)
Kebijakan Mutu adalah tujuan organisasi secara umum. Apa yang menjadi target organisasi ditetapkan dalam dokumen kebijakan mutu. Minimal setahun sekali kebijakan mutu hendaknya ditinjau ulang kesesuaiannya. Kebijakan Mutu harus disosialisasikan kepada setiap pelaku SMM, artinya setiap personil harus tahu apa yang menjadi tujuan organisasi tahun ini.
Sasaran Mutu (Quality Objective)
Setiap departemen / bagian / seksi dalam sebuah organisasi harus ada sasaran mutunya / target, yang masing – masing mendukung / berhubungan dengan kebijakan mutu organisasi. Sasaran mutu hendaknya terukur dan berbatas waktu. Artinya harus bisa dibuktikan pencapaiannya. Sasaran mutu tidak mutlak harus tercapai. Tetapi bila tidak bisa tercapai, maka harus bisa dianalisa penyebab potensialnya dan segera ditetapkan tindak lanjut yang harus dilakukan agar bisa tercapai. Minimal setahun sekali sasaran mutu ini harus ditinjau ulang kesesuaiannya.

====================================================================================

ISO 14000

ISO 14000 adalah standar internasional tentang sistem manejemen lingkungan (Rothery, 1995) yang sangat penting untuk di ketahui dan di laksanakan oleh seluruh sektor industri. Mengapa di katakana sangat penting??? Itu sangat jelas sekali bahwa segala aktivitas di semua sektor industri keci, besar akan berpemgaruh pada lingkungan yang akan sangat berpengaruh bagi makluk hidup di sekitarnya, bukan hanya kita sebagai mausia, tetapi hewan dan tumbuhan akan juga mendapatkan dampaknya. Untuk lebih jelasnya berikut adalah penjelasan tentang ISO 14000,
SEJARAH DAN DEFINISI ISO

ISO adalah jaringan institusi standar nasional dari 148 negara, pada dasarnya satu anggota per negara, dengan sekretariatan pusat berada di Geneva, Switzerland, yang mengkoordinasikan sistem. ISO bukan organisasi pemerintahan. ISO menempati posisi spesial diantara pemerintah dan swasta. Hal ini disebabkan karena di satu sisi, banyak anggota institusi adalah bagian dari struktur pemerintahan negaranya atau ditugaskan oleh pemerintah. Tetapi di sisi lain, anggota lainnya berasal dari sektor privat, yaitu industri.

Oleh karena itu, ISO dapat bertindak sebagai organisasi yang menjembatani dimana konsensus dapat diperoleh pada pemecahan masalah yang mempertemukan kebutuhan bisnis dan kebutuhan masyarakat.

Standarisasi internasional dimulai dari bidang elektronik: the International Electrotechnical Commission (IEC) yang didirikan pada tahun 1906. Pada tahun 1946, delegasi dari 25 negara bertemu dan memutuskan membuat organisasi internasional baru, dengan tujuan ”untuk memfasilitasi koordinasi internasional dan penyatuan standar industri.” Organisasi baru, ISO, resmi mulai beroperasi pada 23 Februari 1947.

ISO 9000 dan ISO 14000 telah diimplementasikan oleh 610000 organisasi di 160 negara. ISO 9000 telah menjadi referensi internasional untuk keperluan manajemen kualitas dan ISO 14000 untuk manajemen lingkungan.

Pokok besar standar ISO sangat spesifik pada hasil, bahan, dan proses. Reputasi ISO 9000 dan 14000 dikenal sebagai ”standar sistem manajemen umum”. Umum disini maksudnya adalah standar yang sama dapat diaplikasikan pada organisasi apapun, besar atau kecil, apapun produk yang dihasilkannya.

Sistem manajemen berarti struktur organisasi untuk mengatur prosesnya, atau aktifitasnya, untuk mengubah input sumber daya alam menjadi barang atau jasa yang mempertemukan tujuan organisasi, seperti kualitas kepuasan konsumen, mematuhi aturan, dan tujuan lingkungan.
Manfaat dari ISO 14000 adalah :

a. Pengelolaan lingkungan yang lebih efektif dan efisien dalam organisasi

b. Untuk menyediakan tools yang berguna dan bermanfaat dan fleksibel sehingga mencerminkan organisasi yang baik.

c. Dapat mengidanfikasi, memperkirakan dan mengatasi resiko lingkungan yang mungkin timbul.

d. Dapat menekan biaya produksi dapat mengurangi kecelakan kerja, dapat memelihara hubungan baik dengan masyarakat, pemerintah dan pihak – pihak yang peduli terhadap lingkungan.

e. Memberi jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak manajemen puncak terhadap lingkungan.

f. Dapat meningkat citra perusahaan,meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperbesar pangsa pasar.

g. Menunjukan ketaatan perusahaan terhadap perundang – undangan yang berkaitan dengan lingkungan.

h. Mempermudah memperoleh izin dan akses kredit bank.

i. Dapat meningkatakan otivasi para pekerja.

ISO 14000 menawarkan guidance untuk memperkenalkan dan mengadopsi sistem manajemen lingkungan berdasarkan pada praktek – praktek terbaik, hampir sama di ISO 9000 pada sistem manajemen mutu yang sekarang diterapkan secara luas. ISO 14000 ada untuk membantu organisasi meminimalkan bagaimana operasi mereka berdampak negatif pada lingkungan. Sistem ini dapat diterapkan berdampingan dengan ISO 9000.

====================================================================================