Wednesday, June 15, 2011

“PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001-2000”

“PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001-2000”
TUGAS MAKALAH MANAJEMEN MUTU
RIZAL UMAR
223 307 007
STMT TRISAKTI

Daftar Isi



A. Sistem Manajemen Mutu: Antara Kebutuhan dan Keharusan…………………………. hal. 1
1. Sistem Manajemen Mutu: Antara Kebutuhan dan Keharusan…………………….. hal. 1
2. Standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000,……………………………………… hal. 2
B. Mutu, …………………………………………………………………………………………………………………………. hal. 2
1. Mutu penting bagi Organisasi, …………………………………………………………………………….. hal. 2
2. Proses Sertifikasi, …………………………………………………………………………………………………. hal. 3
C. Sistem Manajemen Mutu, ………………………………………………………………………………………….. hal. 4
1. Langkah-langkah dasar menerapkan ISO, …………………………………………………………….. hal. 4
D. Standarisasi Sistem Mutu, ………………………………………………………………………………………….. hal. 6
1. Manfaat yang dapat diambil Penerapan Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2000, ……………………………………………………………………………………………………. hal. 6
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sertifikasi sistem Manajemen
ISO 9001:2000, ……………………………………………………………………………………………………. hal. 6
E. Kesimpulan, ……………………………………………………………………………………………………………… hal. 9
F. Daftar Pustaka, …………………………………………………………………………………………….. hal.10

















Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000

A. Penerapan Sistem Manajemen Mutu

1. Sistem Manajemen Mutu: Antara Kebutuhan dan Keharusan
Tantangan global yang dihadapi dunia tidak dapat dihindari baik sector pemerintah maupun swasta, mau tidak mau semua pihak dituntut untuk mempersiapkan diri untuk mampu bertahan (survive) dalam menghadapi kondisi tersebut. Seiring dengan globalisasi ini, standarisasi manajemen telah menjadi isu utama lebih khusus lagi standarisasi sistem manajemen mutu.Untuk itu, suatu lembaga baik pemerintah maupun swasta perlu menyiapkan kerangka sistem mutu lembaganya kearah yang diinginkan sesuai dengan sasaran atau tujuan akhir yang ditetapkan oleh lembaga tersebut, dalam pengertian bahwa tujuan atau sasaran mutu dari sautu lembaga mampu mencapai kesesuaian dengan keinginan yang diharapkan dari pelanggan atau mitra kerja lembaga tersebut.
Menggapai isu tersebut diatas,salah satu standar sistem manajemen mutu yang telah berkembang di Negara maju dan bahkan di Negara-negara berkembang adalah ISO 9001-2000. Standar ini merupakan sarana atau sebagai alat untuk dapat mencapai tujuan mutu dalam menerapkan Total Quality Control yang diharapkan mampu menjawab perkembangan globalisasi ini dimana tujuan akhirnya adalah mencapai efektifitas dan efesien sauatu organisasi. Standar ini merupakan salah satu standar yang diakui secara internasional, yang selanjutnya sudah diadopsi oleh Indonesia menjadi SNI 19-9001-2000.


2. Standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-2000
Merupakan suatau hal yang dianggap masih relative baru Indonesia. Namun karena tuntutan masyarakat serta kondisi yang ada, Nampak perkembangan penerapan standar ini pada organisasi-organisasi di Indonesia menunjukkan angka yang cukup signifkan. Hal ini menunjukkan vabhwa standar ini sudah mulai akrab dan diakui manfaatnya bagi suatu organisasi.
bererapa tahun lalu, dari hasil riset sebuah lembaga di Amerika Serikat diketahui bahwa lebih dari 50% produk dan komponen yang dihasilkan oleh perusahaan mempunyai cacat atau kerusakan, dan untuk perusahaan yang bergerak di bidang teknologi tinggi, otomotif, dan aerospace angkanya lebih mencengangkan lagi yaitu mencapai lebih dari 75%. Komisi Keselamatan Produk Konsumen Amerika bahkan memperkirakan bahwa kematian, kecelakaan, dan kerusakan yang ditimbulkan akibat pemakaian produk konsumen yang tidak sempurna telah membebani negara lebih dari 700 miliar dolar per tahunnya.
Berdasarkan fakta-fakta tersebut maka tidak mengherankan jika perusahaan-perusahaan saat ini berusaha keras untuk menerapkan sistem manajemen mutu yang diharapkan akan membantu mereka dalam meningkatkan mutu produk/layanan yang dihasilkan, mengontrol biaya-biaya, mengurangi kerusakan dan cacat pada produk, meningkatkan kepuasan konsumen, dan pada akhirnya adalah meningkatkan keuntungan perusahaan.

B. Mutu

1. Mutu penting bagi Organisasi
Pengertian tentang mutu atau kualitas ini pada awalnya bersifat netral dan secara perlahan bergerak kearah yang lebih positip, diyakini bahwa upaya untuk meningkatkan mutu akan menyibukkan berbagai pihak selama beberapa dasawarsa mendatang agar suatu organisasi mampu bertahan pada masa globalisasi ini.

2. Proses Sertifikasi
Menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001-2000 bukanlah sesuatu hal yang akan didapat dalam sekejap, namun merupakan hasil usaha semua pihak yang ada dalam sesuatu organisasi. Sertfikasi merupakan bentuk pengakuan dari pihak yang independen terdapat suatu organisasi yang sudah menerapkan sistem manajemen mutu yang menjadi acuannya. Adanya sertifikasi ini memberikan bukti bahwa standar benar-benar sudah diterapkan, tetapi satu hal yang harus diperhatikan bahwa sertifikasi bukan menjadi tujuan akhir, sebab banyak organisasi yang mengejar tanpa disertai upaya untuk melakukan peningkatan atas kinerja sistemnya.
Setidaknya ada tiga hal mendasar yang sangat mempengaruhi tingkat kesuksesan suatu produk atau layanan di pasaran, yaitu harga, ketersediaan, dan mutu/kualitas. Konsumen sangat membutuhkan produk atau layanan yang bermutu tinggi dan tersedia pada waktu yang dibutuhkan dengan harga yang terjangkau dan sesuai dengan manfaat yang akan diperoleh. Organisasi atau perusahaan akan dapat sukses dan mampu bersaing di pasaran jika tingkat kepuasan pelanggan terhadap pemakaian produk dan layanannya cukup tinggi. Faktor harga dan ketersediaan adalah fitur transient saja, dalam arti pengaruhnya tidak berlangsung lama setelah terjadi transaksi. Lain halnya dengan mutu, yang mempunyai pengaruh dan implikasi yang cukup panjang, karena mutu suatu produk atau layanan ditentukan dari tingkat kesuksesan kegunaan produk atau layanan tersebut selama pemakaiannya (tidak terbatas pada point of sales saja).
Makna mutu atau kualitas suatu produk atau layanan sendiri erat kaitannya dengan: tingkat kesempurnaan, kesesuaian dengan kebutuhan, bebas dari cacat, ketidaksempurnaan, atau kontaminasi, serta kemampuan dalam memuaskan konsumen. Konsumen adalah pihak yang paling tepat dan adil dalam menilai masalah mutu dari produk atau layanan yang kita sediakan. Sebuah produk atau layanan yang memiliki fitur atau manfaat yang memuaskan kebutuhan konsumen dapat disebut sebagai produk atau layanan yang bermutu, demikian pula sebaliknya, produk atau layanan yang memiliki fitur atau manfaat yang tidak memuaskan kebutuhan konsumen dapat disebut sebagai produk atau layanan yang tidak bermutu. Anda akan dapat menilai tingkat kepuasan konsumen terhadap produk Anda melalui melalui berbagai cara, seperti feedback langsung dari konsumen, atau juga bisa dilihat dari tingkat kerugian penjualan, turunnya market share, dan pada akhirnya adalah kerugian bisnis. Pada pasar dengan tingkat persaingan usaha yang sangat ketat, mutu dari suatu produk atau layanan yang ditawarkan akan memiliki peranan yang sangat strategis terhadap perkembangan bisnis.

C. Sistem Manajemen Mutu

1. Langkah-langkah dasar menerapkan ISO secara nasional dan internasional sebagai berikut:
a. Oragniasasi menetapkan komitmen dalam menerapkan sistem manajemen mutu.
b. Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001-2000 pada unit-unit organisasi yang telah ditetapkan.
c. Penetapan/penunjukan lembaga sertifikasi . Pertimbangan utama dalam melakukan penunjukan lembaga sertifikasi antara lain antara lain status akreditasi, kredibitas dan pengakuan atas lembaga sertifikasi.
d. Penilaian semua aspek manajemen dan pelaksanaan kegiatan. Penilaian dilakukan dalam 2 (dua) bentuk yaitu penilaian/Audit internal dan Penilaian Eksternal yang dilakukan oleh Tim Auditor dari Lembaga Sertfikasi Independen.
e. Pemberian Sertifikasi ISO 9001:2000. Sertifikat dapat dapat diberikan apabila organisasi sudah dianggap layak dan memenuhi criteria yang ditetapkan alam standar ISO 9001:2000 serta usdah tidak ditemukan lagi ketodkasesuaikan yang masuk dalam kategori MAJOR. Masa berlakunya sertifikat ini adalah selama 3 (tiga) tahun setelah diterimanya sertifikat.
f. Surveilen/Pengawasan ulang. Dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan sekali setelah diterimanya sertifikat yang dimaksudkan untuk mengevaluasi efektifitas penerapan ISO 9001:2000 serta apabila terjadi perubahan/perkembangan yang dilakukan dalam penerapan sistem.
Adalah sesuatu yang tidak mungkin perusahaan mempunyai kemampuan untuk menghasilkan dan mempertahankan suatu produk yang bermutu tanpa disertai adanya manajemen proses yang matang dan rapi di dalamnya. Mutu yang baik tidak akan dapat diraih hanya dengan mengandalkan keberuntungan semata, tapi mutlak harus dengan cara penerapan manajemen bisnis yang baik.
Sistem manajemen mutu akan memberikan kemampuan kepada perusahaan atau organisasi dalam melakukan kontrol, menciptakan stabilitas, prediktabilitas, dan kapabilitas bisnis Anda. Dengan adanya sistem mutu diharapkan perusahaan Anda akan lebih terbantu dalam mencapai, mempertahankan, dan meningkatkan mutu produk atau layanan yang Anda sediakan secara ekonomis. Sistem manajemen mutu akan sangat membantu Anda untuk dapat bertindak dengan lebih baik dibanding sebelumnya.

D. Standarisasi Sistem Mutu

1. Manfaat yang dapat diambil dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 sebagai berikut:
a. Mampu membuat sistem kerja dalam organisasi menjadi standar kerja yang terdokumentasi.
b. Meningkatkan semangat kerja karyawan karena adanya kejelasan kerja sehingga tercapai efesiensi.
c. Dipahaminya berbagai kebijakan dan prosedur operasi yang berlaku diseluruh organisasi.
d. Menungkatnya pengawasan terhadap pengelolaan pekerjaan.
e. Termonitornya kualitas pelayanan organisasi terhadap mitra kerja.

2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sertifikasi sistem manajemen ISO 9001:2000

a. Audit Internal
Audit internal merupakan kegiatan yang sangat penting dan merupakan keharusan dalam penerapan standar ISO 9001:2000, yang bertujuan untuk memantau sistem mutu dengan melakukan verifikasi kesesuaian dan keefektifan kegiatan penerapan standar acuan serta kebijakan –kebijakan yang sudah ditentukan. Kegiatan audit internal ini sepenuhnya menjadi tanggungjawab Wakil Manajemen (WM).

b. Surveilen
Sesuai dengan perjanjian yang telah diesepakati dengan pihak lembaga sertifikasi, kegiatan surveillen diprogramkan akan dilakukan setidaknya dua kali dalam setahun oleh lembaga sertifikasi.

c. Evaluasi Kerja
Evaluasi kerja ini dilakukan sebagai wahana bagi organisasi dalam memperoleh masukan dari mitra kerja dalam memberikan pelayanannya.

d. Evaluasi dilakukan melalui beberapa cara antara lain:
1. Wawancara langsung dengan mitra kerja
2. Mengirimkan daftar isian (kuesioner) kepada mitra kerja yang telah mendapatkan pelayanan.

e. Tinjauan Manajemen
Sebagaimana halnya dengan audit internal, tinjauan manajemen ini juga merupakan keharusan atau wajib dilakukan dalam penerapan ISO 9001:2000. Tinjauan manajemen ini dilakukan dalam bentuk rapat lengkap yang dipimpin langsung oleh pimpinan pucak.
f. Materi-materi pokok yang diangkat untuk dilakukan pengkajian antara lain:
1. Kegiatan audit internal
2. Tindakan perbaikan
3. Hasil evaluasi kerja

4. Isue-isue lain yang berkaitan dengan penerapan ISO 9001:2000
Ketika membeli suatu produk atau layanan dari suatu perusahaan tentunya berharap akan mendapatkan produk atau layanan dengan kualitas atau mutu yang persis sama seperti yang mereka janjikan. Jaminan bahwa akan mendapatkan kualitas barang atau layanan yang sesuai dengan harapan tersebut, hanya dapat diberikan oleh perusahaan yang telah memiliki sertifikasi suatu standar sistem mutu.
Mengapa standarisasi itu penting? Sebagai pembeli atau pengguna suatu produk tentunya kita akan merasa sangat terganggu dan kecewa ketika produk yang telah dibeli tersebut ternyata memiliki kualitas yang sangat buruk, tidak layak pakai, tidak cocok dengan peralatan yang telah kita miliki sebelumnya, mudah rusak, atau berbahaya jika digunakan. Sebaliknya ketika produk yang dibeli atau digunakan telah memenuhi keinginan dan harapan kita dan tidak menimbulkan masalah selama pemakaiannya, kita kadang merasakan kenyamanan tersebut sebagai hal yang biasa saja. Itulah sebagian gambaran dimana kita terkadang kurang peduli terhadap peran dari suatu standar sistem mutu dalam meningkatkan level kualitas/mutu, keamanan, ketahanan, efisiensi, dan interchangeability dari suatu produk yang kita gunakan. Suatu standar mutu memberikan kontribusi yang sangat besar pada segenap aspek kehidupan kita, walaupun kadang kontribusinya sering tidak kita sadari.
Lantas, peran seperti apa yang dapat dilakukan oleh suatu standar sistem mutu seperti ISO 9000, TS 16949, QS 9000, Six Sigma, dan Malcolm Baldrige dalam membantu kesuksesan suatu perusahaan? Sistem-sistem tersebut merupakan tool atau alat untuk membantu perusahaan agar bekerja dengan lebih terorganisir serta membantu pengelolaan dan pengontrolan proses bisnis yang berjalan di perusahaan dengan berpegang pada standar mutu yang telah ditetapkan. Sistem mutu seperti ISO 9000, TS 16949, QS 9000, Six Sigma, dan Malcolm Baldrige adalah suatu sistem yang telah teruji dan terbukti luas di dunia. Salah satu keuntungan penerapan suatu sistem mutu tersebut yaitu tidak perlu lagi membuat suatu standar sistem mutu baru, yang perlu lakukan hanyalah mengadaptasi sistem tersebut untuk disesuaikan dengan model bisnis dan kondisi perusahaan. Pemilihan suatu sistem mutu yang akan kita adopsi sangat ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah regulasi perusahaan, sasaran bisnis, konsumen dan target pasar, bidang usaha, dan skala bisnis perusahaan.
Dengan penerapan suatu sistem mutu tertentu seperti ISO 9000, QS-9000, atau yang lain, tentunya akan membawa dampak positif bagi bisnis, yaitu meningkatkan dan menjamin mutu dari produk atau layanan yang dihasilkan sehingga pada akhirnya akan meningkatkan tingkat kepuasan konsumen terhadap produk atau layanan yang kita sediakan. Mutu suatu produk/layanan dapat dijamin karena sistem secara otomatis akan berusaha mengontrol dan mencegah setiap potensi timbulnya ketidaksesuaian atau penyimpangan pada seluruh tahapan supply chain. Hal ini juga akan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan yaitu akan terhindarnya pemborosan anggaran, meminimalisasi biaya-biaya, dan pada akhirnya adalah meningkatnya keuntungan perusahaan secara signifikan.

E. Kesimpulan
Pada pasar dengan tingkat persaingan bisnis yang ketat, perusahaan harus memiliki produk atau layanan dengan mutu yang baik dan tinggi agar tetap dapat meningkatkan nilai kompetitif perusahaan. Mutu yang baik hanya bisa dihasilkan oleh perusahaan yang memiliki sistem manajemen mutu yang handal. Tapi sistem manajemen mutu hanyalah sebuah alat yang membantu untuk bekerja secara lebih efektif dan efisien. Ukurlah keberhasilan perusahaan dengan tingkat kepuasan konsumen pada produk atau layanan yang diberikan, bukan dari keberhasilan untuk mendapatkan sertifikasi suatu standar sistem mutu tertentu. Dan perlu diingat, produk dan layanan perusahaan yang akan menciptakan konsumen dan pendapatan, bukan sistem manajeman mutu yang diper gunakan.

TUGAS MAKALAH MANAJEMEN MUTU RIZAL UMAR 223 307 007

TUGAS MAKALAH MANAJEMEN MUTU
RIZAL UMAR
223 307 007
STMT TRISAKTI


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala,karena
Berkat rahmat-Nya kami bisa melesaikan makalah yang berjudul ISO 14001 . Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Mutu.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya . Makalah ini masih jauh dari sempurna ,oleh karena itu,kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu bagi kita semua.


Jakarta, 13 may 2011










Daftar Isi :

Hal 1 Penerapan ISPS Code di pelabuhan belawan belum optimal
Hal 2 ISO 14001 memungkinkan diterapkan di pelabuhan belawan
Hal 3 Menjelang ISO 14001 pelabuhan Belawan antisipasi dampak lingkungan
Hal 4 Daftar Pustaka
Hal 5 Penutup




















Penerapan ISPS Code di Pelabuhan Belawan belum optimal
Kendati sistem keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan internasional (International Ships and Port Facility Security/ISPS Code) diseluruh dunia sudah diterapkan sejak 1 july 2004,namun hingga saat ini penerapan ketentuan internasional tersebut belum optimal dilakukan di pelabuhan Belawan.
Padahal pelabuhan belawan yang dikelola Pelindo I Cabang Belawan merupakan salah satu pelabuhan internasional di indonesia yang selalu ramai dikunjungi kapal – kapal asing . Bahkan,pelabuhan terkemuka dipulau jawa ini sudah kerap ditinjau utusan dari luar negeri terkait penerapan ISPS Code.
Berdasarkan pantauan medan bisnis di pelabuhan belawan akhir pekan lalu,pengamanan pelabuhan masih terlihat belum optimal . Sejumlah orang yang bukan pekerja atau buruh bebas masuk ke dermaga pelabuhan untuk memungut berbagai jenis komoditas yang tercecer seperti CPO saat dibongkar atau hendak dimuat ke kapal.
Para pengutil minyak kelapa sawit mentah yang berlepotan CPO dan pemungut komoditas lainnya masih bisa bebas masuk kedalam pelabuhan diduga setelah bermain mata dengan petugas keamanan di pintu gerbang pelabuhan saat keluar area pelabuhan.Ironisnya,sejumlah sopir angkutan kota (Angkot) dan calo angkot bebas masuk ke dermaga kapal fery di terminal penumpang Pelabuhan Belawan saat kapal cepat tersebut tiba mengangkut wisatawan mancanegara (Wisman) dari penang malaysia.
Dihadan aparat keamanan pelabuhan para sopir dan calo itu dengan bebas menawarkan jasa kepada penumpang kapal fery yang baru tiba di Pelabuhan Belawan termasuk kepada wisman.Sehingga tidak jarang terjadi pertengkaran antara wisman dengan sopir dan calo angkot.Pasalnya , si sopir dan calo angkot terkesan main paksa agar penumpang kapal memakai jasa angkutan mereka.
Petugas keamanan dipintu gerbang juga tidak melakukan pemeriksaan ketat terhadap orang yang hendak masuk ke pelabuhan sehingga orang yang tidak memiliki pas pelabuhan juga bebas masuk ke kawasan pwlabuhan.
Yang sangat tidak masuk akal , selain menjajakan barang dagangan seperti makanan,minuman dan rokok,sejumlah wanita muda juga bisa naik ke kapal menjajakan barang dagangannya kepada awak kapal . Padahal,disana terdapat sejumlah petugas keamanan pelabuhan yakni Kesatuan Pengamanan Laut dan Pantai (KPLP) Belawan.Jika dibandingkan dengan Unit Terminal Peti Kemas (UTPK) Belawan ,Pelabuhan belawan masih jauh tertinggal dalam hal penerapan ISPS Code. Pasalnya ,setiap orang yang hendak masuk ke UTPK Belawan selalu mendapat pemeriksaan dari petugas satpam UTPK.Para pedagang apalagi wanita tidak dibenarkan masuk ke wilayah kerja UTPK.










ISO 14001 MEMUNGKINKAN DITERAPKAN DI PELABUHAN BELAWAN

ISO 14001 merupakan satu-satunya standar dari ISO seri
14000 yang dapat dijadikan dasar untuk sertifikasi yang dilakukan oleh badan
sertifikasi yang sudah diakreditasi. Sertifikasi internasional tentang
manajemen lingkungan ini merupakan process standard tanpa ukuran tingkat
kinerja tertentu, namun sangat bermakna bagi suatu organisasi.
Salah seorang Komisaris PT (Persero) Pelabuhan I Dr. Ir.
Abdul Razak Manan, memimpin rapat
koordinasi tentang lingkungan dalam wilayah kerja pelabuhan Belawan bersama
Adpel Utama Belawan, GM Pelabuhan I Belawan, Bapeldasu serta sejumlah pimpinan
perusahaan yang terdapat di dalam areal kerja pelabuhan untuk membahas
antisipasi dampak lingkungan yang kemungkinan timbul di wilayah kerja pelabuhan
Belawan.
Pada kesempatan itu, Abdul Razak Manan menyampaikan bahwa
pelabuhan Belawan agar menerapkan manajemen lingkungan sesuai sertifikat IS0 14001,
sebagaimana telah dilakukan tiga pelabuhan di Indonesia, yakni pelabuhan
Tanjung Emas, Tanjung Priok dan Benoa. Sebagai pelabuhan internasional Belawan
harus dapat memperoleh sertifikat manajemen lingkungan bertaraf internasional
tersebut guna menghindarkan klaim masalah lingkungan dari dunia internasional,
kata mantan Deputi Menteri Perhubungan tersebut.
Elemen pokok Sistem Manajemen Lingkungan dalam IS0 14001
terdiri dari: Commitment and Policy, Plan¬ning, Implementation and Operation,
Checking and Corrective Action, dan Management Review yang dilaksanakan menuju Continual
Improvement.
Abdul Razak menyinggung masalah dampak lingkungan di
pelabuhan sangat penting, mengingat pelabuhan sebagai tempat singgahan
kapal-kapal internasional harus terjamin lingkungannya, tidak menimbulkan
pencemaran serta memiliki amdal yang baik sesuai IS014001. Menyangkut penerapan IS0 14001 ada beberapa ketentuan dan
syarat yang harus terpenuhi, diantaranya, kebijakan lingkungan. Manajemen
puncak harus menentukan dan mendokumentasikan kebijakan lingkungan yang sesuai
dengan kegiatan, produk atau jasaorgansasiyangbersangkutan. Organisasi harus
mempunyai komitmen terhadap : penaatan peraturan perundang-undangan dan
persyaratan lain untuk cegah pencemaran dan perbaikan yang berkesinambungan.
Aspek dan Dampak Lingkungan, organisasi harus menetapkan
dan memelihara prosedur untuk meng-identifikasi aspek dan dampak lingkungan
dari kegiatan, produk atau jasa organisasi. Aspek lingkungan adalah bagian dari
kegiatan, produk atau jasa yang mempunyai dampak lingkungan. Aspek lingkungan
yang mempunyai dampak lingkungan penting harus dipertimbangkan dalam menentukan
tujuan sistem manajemen lingkungan organisasi yang bersangkutan. Identifikasi
tersebut harus dimutakhirkan.
Persyaratan hukum, organisasi harus menetapkan dan
memelihara prosedur untuk mengidentifikasi persyaratan hukum dan peraturan yang
berlaku terhadap kegiatan, produk atau jasanya. Akses terhadap sumber hukum dan
peraturan juga diperlukan. Tujuan dan sasaran, organisasi harus menetapkan,
mendokumentasikan dan memelihara tujuan dan sasaran sistem manajemen
lingkungan, yang konsisten dengan kebijakan lingkungan. Faktor-faktor yang perlu
diperhatikan adalah : persyaratan hukum dan lainnya, aspek lingkungan penting,
pilihan teknologi, persyaratan keuangan dan usaha, pandangan dari pihak-pihak
luar yang berkepentingan.
Program manajemen lingkungan, organisasi harus menetapkan
dan memelihara program manajemen lingkungan yang mencakup pertanggungjawaban,
cara, dan jangka waktu. Proyek baru atau modifikasi kegiatan, produk atau jasa
harus dibuatkan program manajemen lingkungannya.
Struktur dan pertanggungjawaban, organisasi harus
menetapkan, mendo-kumentasikan dan mengkomunikasikan struktur dan
pertanggungjawaban dalam sistem manajemen lingkungannya. Manajemen organisasi
harus menyediakan sumber daya yang memadai. Manajemen harus menunjuk seorang
atau beberapa wakil manajemen untuk sistem manajemen lingkungannya. Pelatihan, kepedulian dan
kompetensi, organisasi harus mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan memberikan
pelatihan kepada personil yang terkait dengan aspek lingkungan penting.
Organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk membuat personil
menyadari tentang : pentingnya kesesuaian praktek dengan sistem manajemen
lingkungan, dampak lingkungan penting, keuntungan sistem manajemen lingkungan,
tugas dan tanggungjawab dan konsekuensi potensial bila lalai dalam kegiatan
manajemen lingkungan. Komunikasi, dokumentasi dan kendali dokumen, organisasi
harus menetapkan dan memelihara prosedur komunikasi, internal dan eksternal.
Keputusan atas tindakan reaksi terhadap komunikasi dengan pihak eksternal harus
dicatat. Organisasi harus pula menetapkan dan memelihara informasi terkait
dengan elemen inti sistem manajemen lingkungannya serta menetapkan dan
memelihara prosedur untuk mengendalikan dokumen yang menyangkut : lokasi
dokumen, status revisi dan pengesahan dokumen, pemusnahan dokumen kadaluwarsa
kecuali yang disimpan karena alasan tertentu, proses penyusunan dan modifikasi
dokumen.
Kendali operasional, organisasi harus mengidentifikasi
kegiatan dan operasi yang apabila dilalaikan akan menimbulkan dampak lingkungan
penting. Kondisi yang harus diperhitungkan adalah : situasi normal, abnor¬mal
dan darurat. Kendali ini mencakup : prosedur-prosedur yang diperlukan, kriteria
pengoperasian, komunikasi dengan pemasok (supplier) dan kontraktor, serta
kegiatan pemeliharaan.
Kegiatan dan tanggap darurat, organisasi harus menetapkan
dan memelihara prosedur. Untuk mengdentifikasi kecelakaan dan situasi darurat
yang potensial, menanggapinya, serta mencegah dan mengatasi dampak yang timbul.
Prosedur ini harus dikaji dan direvisi, serta dites secara berkala, apabila
memungkinkan.
Pemantauan dan pengukuran, organisasi harus menetapkan dan
memelihara prosedur yang terdokumentasi, yang mencakup karakteristik utama.
Evaluasi ketaatan terhadap peraturan harus dilaksanakan secara berkala.
Informasi perlu dicatat untuk menelusuri kinerja lingkungan dan kesesuaian
praktek dengan sistem manajemen lingkungan. Peralatan pemantauan dan pengukuran
harus dikalibrasi dan dipelihara.
Catatan, organisasi harus menetapkan dan memelihara
prosedur Untuk mengidentifikasi, memelihara dan mendisposisikan catalan
lingkungan. Catatan harus jelas terbaca, mudah diidentifikasi, mudah dilacak,
mudah diambil, terlindung dan disimpan selama periode tertentu.
Audit sistem manajemen lingkungan, organisasi harus
menetapkan dan meiwelihara program dan prosedur unluk melaksanakan audit sislem
manajemen lingkungan, berdasarkan hasil audit sebelumnya. Prosedur audit
lersebut mencakup : lingkup dan frekuensi, metodologi, pertanggung-jawaban,
pelaksanaan dan pelaporan. Hasil audit diinformasikan pada kajian manajemen.
Kajian manajemen, manajemen puncak harus lerlibatl dalam
kajian manajemen. Kajian dilaksanakan secara berkala. Kajian dilakukan unluk
melihat kecocokan, kecukupan dan efektivitas sistem manajemen lingkungan
organisasi yang bersangkutan. Kajian harus didokumentasikan. Apabila
diperlukan, dapat dilakukan perubahan pada kebijakan dan tujuan. Sebanyak 32 perusahan yang berlokasi di areal kerja
pelabuhan dan terikat kontrak dengan Cabang Pelabuhan Belawan sangat
memungkinkan untuk bersama-sama menjaga lingkungan agar pelabuhan Belawan dapal
menerapkan IS0 14001.
Pada pertemuan itu, GM Cabang Pelabuhan Belawan Drs. Embay SP, MM dan Adpel Utama
Jimmy AB Nikijuluw menyambut baik upaya menjaga lingkungan sesuai standar internasional. Langkah-langkah yang dilakukan dalam waktu dekat membentuk
sekretariat bersama dalam pencegahan dampak lingkungan tersebut. Dewan
Komisaris Pelabuhan I Abdul Razak Manan menyarankan Komisaris Bersama Masalah
Lingkungan tersebut diketuai oleh Adpel Utama Belawan mewakili pihak pemerintah,
wakil ketua dari Pertamina dan sekretaris GM Cabang Pelabuhan Belawan dan
didalamnya terlibat sejumlah pimpinan perusahaan yang berada di dalam areal
kerja pelabuhan. Selain itu juga diadakan seminar tentang lingkungan dan
berbagai sosialisasi lainnya.




MENJELANG ISO 14001 PELABUHAN BELAWAN ANTISIPASI DAMPAK LINGKUNGAN

Menjelang ISO 14001, Pelabuhan
Belawan antisipasi dampak lingkungan, anggota Dewan Komisaris PT (persero)
Pelabuhan I, Dr. Ir. Abdul Razak Manan, memimpin rapat koordinasi bersama Adpel
Utama Belawan, GM Pelabuhan I Belawan, Bapeldasu serta 32 pimpinan Perusahaan
yang terdapat didalam areal kerja pelabuhan untuk membahas antisipasi dampak
lingkungan yang kemungkinan timbul diwilayah kerja pelabuhan Belawan.
Abdul Razak mengatakan masalah dampak lingkungan dipelabuhan sangat penting,
mengingat pelabuhan sebagai tempat singgahan kapal-kapal internasional harus
terjamin lingkungannya, tidak menimbulkan pencemaran dan memiliki Amdal yang
baik sesuai ISO 14001.
Mantan Deputi Perhubungan Bidang Lingkungan Hidup ini menyebutkan di Indonesia baru tiga pelabuhan yang
menerapkan ISO 14001, yakni pelabuhan Tanjung Emas,Tanjung Priok dan Benoa,
menyusul pada tahun depan pelabuhan Belawan. Sebagai pelabuhan internasional
Belawan harus dapat memperoleh sertifikat Managemen lingkungan bertaraf
internasional tersebut guna menghindarkan klaim masalah lingkungan dari dunia
internasional.
GM Pelabuhan I cabang Belawan Drs. Embay SP, MM dan Adpel Utama Jimmy AB
Nikijuluw menyambut baik upaya penerapan ISO 14001 tersebut. Langkah-langkah
yang dilakukan diantaranya membentuk sekretariat bersama dalam pencegahan
dampak lingkungan yang diketahui oleh Adpel Utama Belawan sebagai pihak
pemerintah.
Kemungkinan dampak lingkungan yang kerap terjadi dipelabuhan Belawan
diantaranya, limbah kiriman dari dua sungai Belawan dan Hamparan Perak, limbah
kapal-kapal kecil dalam negri, bongkar muat curah kering melalui conveyor, dok
dan galangan kapal. Kemungkinan dampak lingkungan dan pencemaran tersebut segera diatasi dengan
kerjasama antara instansi dan perusahaan yang terdapat didalam areal kerja
pelabuhan melalui sekretariat bersama, sebut GM Belawan, Drs.Embay SP, MM


Penutup


Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini,tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.





















DAFTAR PUSTAKA
Hadiwiardjo, Bambang H. & Sulistijarningsih Wibisono. Memasuki pasar Internasional dengan ISO 9000. Jakarta : Ghalia Indonesia, 1996.
The International Organization for Standardization. Guidance on ISO 9001:2000 clause 1,2 application. ISO Bulletin No 524,2000.
The International Organization for Standardization. Quality manajement systems: Terms and vocabulary ISO 9000:2000. Geneva: ISO, 2000.
The International Oragnization for standardization. Quality management systems: Terms and vocabulary ISO 9001:2000. Geneva: ISO, 2000.

Sunday, June 12, 2011

Tugas Kelompok Manajemen Mutu "Rizky HW, dkk"

MANAJEMEN MUTU
(Service Quality)


STMT TRISAKTI JAKARTA 2011
D III MTL-A


Nama : Ridfan Novebriyanto

Rizky Hardo Wibowo

Indah Ria Devani




KATA PENGANTAR


Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Catatan Seorang Kuli Panggul. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Mutu.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.


Jakarta, 27 Mei 2011















Daftar Isi :


Hal 1-2 Penerapan ISPS Code di pelabuhan belaawan belum optimal
Hal 2-3 Penerapan ISPS Code di pelabuhan priok bertahap
Hal 3 Tanjung Emas
Hal 4 Tanjung Priok
Hal 4-5 Menjelang iso 14001 pelabuhan belawan antisipasi dampak lingkungan.

































Penerapan ISPS Code di Pelabuhan Belawan Belum Optimal
Kendati sistem keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan internasional (International Ships and Port Facility Security/ISPS Code) di seluruh dunia sudah diterapkan sejak 1 Juli 2004, namun hingga saat ini penerapan ketentuan internasional tersebut belum optimal dilakukan di Pelabuhan Belawan.
Padahal Pelabuhan Belawan yang dikelola Pelindo I Cabang Belawan merupakan salah satu pelabuhan internasional di Indonesia yang selalu ramai dikunjungi kappa-kapal asing. Bahkan, pelabuhan terkemuka di luar Pulau Jawa ini sudah kerap ditinjau utusan dari luar negeri terkait penerapan ISPS Code (standar pengamanan sebuah pelabuhan berkelas dunia).
Berdasarkan pantauan MedanBisnis di Pelabuhan Belawan akhir pekan lalu, pengamanan pelabuhan masih terlihat belum optimal. Sejumlah orang yang bukan pekerja atau buruh bebas masuk ke dermaga pelabuhan untuk memungut berbagai jenis komoditas yang tercecer seperti CPO saat dibongkar atau hendak dimuat ke kapal.

Para pengutil minyak kelapa sawit mentah yang berlepotan CPO dan pemungut komoditas lainnya masih bisa bebas masuk ke dalam pelabuhan diduga setelah bermain-mata dengan petugas keamanan di pintu gerbang pelabuhan saat keluar dari area pelabuhan.
Ironisnya, sejumlah supir angkutan kota (angkot) dan calo angkot bebas masuk ke dermaga kapal feri di terminal penumpang Pelabuhan Belawan saat kapal cepat tersebut tiba mengangkut wisatawan mancanegara (wisman) dari Penang Malaysia.

Di hadapan aparat keamanan pelabuhan para supir dan calo angkot itu dengan bebas menawarkan jasa kepada penumpang kapal feri yang baru tiba di Pelahuhan Belawan termasuk kepada wisman. Sehingga tidak jarang terjadi pertengkaran antara wisman dengan supir dan calo angkot. Pasalnya, si supir dan calo angkot terkesan main paksa agar penumpang kapal memakai jasa angkutan mereka.
Petugas keamanan di pintu gerbang juga tidak melakukan pemeriksaan ketat terhadap orang yang hendak masuk ke pelabuhan sehingga orang yang tidak memiliki pas pelabuhan juga bebas masuk ke kawasan pelabuhan.

Yang sangat tidak masuk akal, selain menjajakan barang dagangan seperti makanan, minuman dan rokok, sejumlah wanita muda juga bisa naik ke atas kapal menjajakan barang dagangannya kepada awak kapal. Padahal, di sana terdapat sejumlah petugas keamanan pelabuhan yakni Kesatuan Pengamanan Laut dan Pantai (KPLP) Belawan.
Jika dibandingkan dengan Unit Terminal Peti Kemas (UTPK) Belawan, Pelabuhan Belawan masih jauh tertinggal dalam hal penerapan ISPS Code. Pasalnya, setiap orang yang hendak masuk ke UTPK Belawan selalu mendapat pemeriksaan dari petugas Satpam UTPK. Para pedagang apalagi wanita tidak dibenarkan masuk ke wilayah kerja UTPK.
Semua orang yang tidak berkepentingan juga tidak bisa lagi masuk ke dermaga internasional. Kendaraan roda empat juga dilarang berseliweran di dermaga antar-pulau UTPK.
Asisten Hukum dan Humas Pelindo I Cabang Belawan, Erwin Sutiyana SH, sebelumnya mengatakan, pelaksanaan ISPS Code di Pelabuhan Belawan bukan hanya tanggung jawab Pelindo Cabang Belawan.Pelaksanaan ISPS Code melibatkan berbagai instansi seperti Polres KP3 Belawan, Adpel Belawan, TNI-AL dan instansi terkait lainnya, ujar Erwin.
Sekadar diketahui, terhitung 1 Juli 2004 ISPS Code mulai diterapkan di seluruh pelabuhan di dunia pasca serangan bom terhadap World Trade Center (WTC) di Amerika Serikat tanggal 11 September 2003.
Ketentuan baru tersebut bersifat mandatory (wajib) bagi semua negara di dunia baik anggota IMO maupun non-IMO. Ketentuan itu berlaku bagi kapal penumpang dan barang, unit pengeboran serta fasilitas pelabuhan yang terbuka untuk perdagangan luar negeri. Bagi pelabuhan yang tidak melaksanakan akan dikenai sanksi. Salah satunya, yang paling berat adalah bagi kapal yang tidak memenuhi ketentuan tidak dapat melakukan pelayaran internasional, sedangkan bagi pelabuhan yang tidak memenuhi ketentuan tidak boleh melayani kapal yang melakukan pelayaran internasional. *wismar simanjuntak
Penerapan ISPS Code di Priok Bertahap
Hari pertama pemberlakukan sistem keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan (lSPS-Code) di Tanjung Perak berjalan relatif lancar, meski keberadaan ratusan petugas yang siaga masih terlihat kaku dan tegang.
Herry Subagio, general manager PT Pelabuhan III cabang Tanjung Perak, mengatakan saat ini empat fasilitas pelabuhan yang di pimpinnya (Terminal Jamrud Utara, Terminal Penumpang Gapura Surya dan Gapura Nusantara dan terminal Berlian Timur) sudah siaga penuh untuk mengimplementasikan ISPS-Code.
Kesiagaan tersebut, lanjutnya, telah diawali 30 Juni dengan penyematan atribut Port Facility Security Officer (PFSO) dan Terminal Security pada sejumlah petugas. “Itu artinya kita benar-benar siaga sesuai ketentuan International Maritime Organization,” katanya kemarin.
Berdasarkan pantauan Bisnis, pada hari pertama pelaksanaan ISPS-Code di Tanjung Perak ber- langsung lancar. Petugas tampak siap di masing-masing gerbang untuk memberi penjelasan k;epada pengguna jasa terhadap pelaksanaan ISPS-Code. Sejumlah penjelasan tentang ISPS juga terpajang melalui spanduk yang dipasang di lokasi-Iokasi strategis; Pemberiah ID Card sebagai kartu keamanan pelabuhan (maritime security pass) kepada setiap orang yang masuk wilayah pengawasan ketat petugas ISPS-Code terlihat juga masih terus berlangsung.
Namun tidak jarang petugas terlihat tegang, bahkan cenderung tidak ramah ketika menghadapi para tenaga keIja bongkar muat (TKBM), sopir atau operator alat angkat/angkut, pedilgang asongan dan para petugas pelabuhan lainnya yang belum mengenakan ID Card itu.
Herry mengakui hal itu teIjadi karena masih dalam proses mencapai ketentuan seperti yang. diharapkan dunia pelayaran internasiona1. “Semua petugas sebenarnya telah diberi pelatihan khusus tentang ini. Tapi mungkin karena ada yang tidak bisa mengusai dan justru cenderung tegang, maka terlihat kaku.” Sementara dari data lainnya juga terungkap, pelaksana ISPS-Code itu juga diberlakukan serempak pada sejumlah Dermaga Untuk Kepensingan Sendiri (DUKS) di sekitar Tanjung Perak”.
Sedangkan untuk Pelabuhan Petikemas yang dioperasikan PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), terlihat petugasnya tidak begitu atraktif dalam menjalankan ISPS-Code, karena hal tersebut sudah diantisipasi dengan uji coba pelaksanaan sejak lama.
Tanjung Emas
Sementara, manajemen Terminal Petikemas Semarang (TPKS ) terus mengejar penyelesaian pembangunan beberapa proyek guna mememenuhi ketentuan ISPS, yang akan diberlakukan secara penuh lima bulan mendatang di Tanjung Emas.
Udaranto PH, general manager TPKS, mengatakan proyek-proyek pendukung itu harus rampung sebelum Desember mendatang. “Yang tengah diselesaikan antara lain pemagaran kawat di semua areal kinerja TPKS, pembuatan empat pos keamanan, penambahan mobil patroli, penambahan peralatan komunikasi, memberlakukan armada angkutan kontainer sesuai ketentuan KM 74 dan menambah personil keamanan.” PT Pelabuhan Indonesia III cabangTanjung Emas per 1 Juli 2004 resmi melakukan uji coba ISPS. “Suka tidak suka, 1 Juli 2004 ISPS harus diuji cobakan dan sudah merupakan keharusan dilakukan oleh
pengelola pelabuhan maupun pengguna jasa pelabuhan diharuskan mentaati peraturan dan instansi terkait menyesuaikan,” ujar Supenan,general manager PT Pelabuhan Indonesia III cabang Tanjung Emas.
Berdasarkan pantuan Bisnis kemarin di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas terlihat adanya perubahan yang mengarah lebih tertib dari sebelumnya, mulai dari kondisi trotoar yang semula dipenuhi para pedagang kaki lima (PKL) sudah berubah bersih; lalu lalang angkutan truk kontainer trailer juga berkurang sebagian besar yang beroperasi hanya armada kontainer kelas A dan truk modikasi kelas B,
Penjagaan kemanananjuga terlihat ketat, meski tanda (ID card) untuk masuk ke pelabuhan belum seluruhnya dimiliki karyawan, baik perusahaan yang berada di lingkungan pelabuhan maupun industri yang keluar masuk pelabuhan, serta pengguna jasa pelabuhan lainnya.
Jalur-jalur masuk ke pelabuhan juga terlihat bersih tidak terdapat kendaraan yang parkir tidak beraturan termasuk truk angkutan barang, hampir semua jalan di lingkunan pelabuhan kini tertib, meski kebersihan belum sesuai harapan.
Tanjung Priok
Sementara implementasi ISPS Code untuk fasilitas dermaga konvensional di Pelabuhan Tanjung Priok akan dilakukan secara bertahap melalui penambahan berbagai peralatan keamanan, kata General Manager PT Pelabuhan Indonesia II cabang Tanjung Priok Saptono Rahayu Irianto.
Dia mengatakan untuk tahap pertama pengamanan pada fasilitas terminal konvensional Pelabuhan Tanjung Priok akan dititikberatkan pada Lini I, yang meliputi sejumlah area pelabuhan (Pelabuhan Nusantara, Pelabuhan I, Pelabuhan II dan Pelabuhan II, dan area Gedung PT Pelabuhan Indonesia ll).
“Kami titik beratkan pengamanan fasilitas pada Lini satu terlebih dahulu, yang kemudian diperluas ke Lini II dan sistem dan prosedur yang sama dengan area Lini I.”
Menurut dia, kebijakanitu diambil berdasarkan hasil penilaian (assesment) yang dilakukan oleh Recognized Security Organization (RSO) PT Berau Veritas Indonesia yang telah ditunjuk oleh manajemen perusahaan itu.
Sementara Kahumas Pelindo II Hendra Budi mengatakan 80%fasilitas di Tanjung Priok sudah siap ISPS sampai kemarin, yang melibatkan langsung 500 karyawan. “Sementara dari sisi SDM, sudah siap 100%,” katanya.
MENJELANG ISO 14001 PELABUHAN BELAWAN ANTISIPASI DAMPAK LINGKUNGAN
Menjelang ISO 14001,Pelabuhan Belawan antisipasi dampak lingkungan, anggota Dewan Komisaris PT (persero) Pelabuhan I, Dr. Ir. Abdul Razak Manan, memimpin rapat koordinasi bersama Adpel
Utama Belawan, GM Pelabuhan I Belawan, Bapeldasu serta 32 pimpinan Perusahaan
yang terdapat didalam areal kerja pelabuhan untuk membahas antisipasi dampak
lingkungan yang kemungkinan timbul diwilayah kerja pelabuhan Belawan.
Abdul Razak mengatakan masalah dampak lingkungan dipelabuhan sangat penting,
mengingat pelabuhan sebagai tempat singgahan kapal-kapal internasional harus
terjamin lingkungannya, tidak menimbulkan pencemaran dan memiliki Amdal yang
baik sesuai ISO 14001.
Mantan Deputi Perhubungan Bidang Lingkungan Hidup ini menyebutkan di Indonesia baru tiga pelabuhan yang menerapkan ISO 14001, yakni pelabuhan Tanjung Emas,Tanjung Priok dan Benoa, menyusul pada tahun depan pelabuhan Belawan. Sebagai pelabuhan internasional Belawan harus dapat memperoleh sertifikat Managemen lingkungan bertaraf internasional tersebut guna menghindarkan klaim masalah lingkungan dari dunia internasional.
GM Pelabuhan I cabang Belawan Drs. Embay SP, MM dan Adpel Utama Jimmy AB
Nikijuluw menyambut baik upaya penerapan ISO 14001 tersebut. Langkah-langkah
yang dilakukan diantaranya membentuk sekretariat bersama dalam pencegahan
dampak lingkungan yang diketahui oleh Adpel Utama Belawan sebagai pihak
pemerintah.Kemungkinan dampak lingkungan yang kerap terjadi dipelabuhan Belawan
diantaranya, limbah kiriman dari dua sungai Belawan dan Hamparan Perak, limbah
kapal-kapal kecil dalam negri, bongkar muat curah kering melalui conveyor, dok
dan galangan kapal. Kemungkinan dampak lingkungan dan pencemaran tersebut segera diatasi dengan kerjasama antara instansi dan perusahaan yang terdapat didalam areal kerja pelabuhan melalui sekretariat bersama, sebut GM Belawan, Drs.Embay SP, MM.







PENUTUP


Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan - kesempatan berikutnya.

Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.